Ini Cara JK Hindari Penyadapan
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku tak kaget lagi dengan kabar penyadapan oleh intelijen Australia dan Selandia Baru terhadap para pejabat Indonesia dengan memanfaatkan provider telepon seluler. Sebagai salah satu orang yang pernah disadap, JK -sapaan Jusuf Kalla- justru menyebut kecanggihan teknologi memudahkan penyadapan.
"Dulu presiden (SBY) pun disadap, saya disadap juga oleh Australia. Teknologi sekarang, Anda bisa menyadap dari sini. Di Amerika, ini kan karena teknologi sudah demikian mudahnya. Di dalam negeri juga bisa menyadap orang, KPK juga sadap orang, polisi juga bisa sadap teroris, ya begitu," ujar JK di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat, (6/3).
JK pun mengimbau pejabat untuk berhati-hati dalam memanfaatkan telepon genggam sehingga tidak menjadi korban penyadapan. Menurutnya, lebih baik bagi para pejabat untuk bertemu langsung jika hendak membicarakan hal penting dan rahasia.
"Hati-hati bicaralah kalau di telepon. Kita juga lakukan itu (penyadapan, red). BIN juga menyadap orang. Jadi hati-hati saja, siapa yang mau bicara rahasia ya ketemu langsung atau pakai telepon antisadap," sambung JK.
Ditanya tentang perlunya penguatan sistem komunikasi Indonesia untuk menghindari penyadapan, JK justru mengatakan hal itu tidak perlu dilakukan. Alasannya, sistem komunikasi Indonesia cukup kuat saat ini.
"Kita kuat ya mereka lebih kuat lagi tekniknya. Frekuensi itu kan terbuka sekali, apalagi kalau dia masuk ke sistem operator, ya mudah sekarang. Kan pakai frekuensi, bisa gampang disadap orang," tandas JK.(flo/jpnn)
JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku tak kaget lagi dengan kabar penyadapan oleh intelijen Australia dan Selandia Baru terhadap para pejabat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Usut Penyebab Mahasiswi UPI Bandung Jatuh dari Lantai 2 Gymnasium, Polisi Periksa CCTV
- Pencegahan Yasonna Laoly ke Luar Negeri jadi Pukulan Beruntun untuk PDIP
- Menaker Yassierli Pastikan Pelaksanaan Norma Ketenagakerjaan di Libur Nataru 2024
- Romo Hariyanto Pimpin Misa untuk Mengenang 40 Hari Emmanuel Setiyono Meninggal Dunia
- Warga Pesisir Jakarta Diminta Waspada Banjir Rob Hingga 3 Januari 2025
- Peringatan BMKG, Waspada Cuaca Ekstrem hingga 28 Desember 2024