Ini Cara Kementan Mendongkrak Produksi Bawang Merah Lewat Benih dari Umbi
Lalu, tantangan ketiga adalah masa tanam hingga panen lebih lama dibanding varietas yang sudah ada.
“Untuk bawang merah ini bijinya masih sangat-sangat terbatas. Dari varietas yang ada, belum ada untuk pengembangan bijinya,” kata Anton.
Pengembangan TSS skala nasional telah diinisiasi Ditjen Hortikultura sejak 2018.
Pada 2020, Ditjen Hortikultura mengembangkan budidaya bawang merah TSS di lahan seluas 1.100 hektare, naik jadi 915 hektare di 2021.
“Target 2022 seluas 1.000 hektare. Teknologi TSS berpotensi meningkatkan produksi dan efisiensi biaya produksi,” kata Anton.
Selain mengintroduksi benih baru, Ditjen Hortikultura juga menyiapkan strategi pengamanan bawang merah secara nasional.
Pertama, menyediakan gudang berkapasitas besar dilengkapi penyimpanan berpendingin untuk pengelolaan stok. Kedua, optimalisasi pemanfaatan gudang di daerah.
Ketiga, kata Anton, memperkuat sistem manajemen pola tanam antar-wilayah dan antar-waktu.
Kelebihan benih bawang merah TSS adalah mampu mendongkrak hasil umbi bawang merah sampai dua kali lipat.
- Andi Amran Sebut Kalsel Berpotensi Produksi 5 Juta Ton Padi
- Tinjau Bendungan Ameroro di Konawe, Mentan Amran Dorong Produktivitas Pertanian Meningkat
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru