Ini Cara Kerja Saringan Sungai Ala Anies, Bisa Jaring 52 Ton Sampah

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menyebutkan sistem saringan sampah badan air di aliran sungai Ciliwung memiliki kapasitas mesin 40 meter kubik per jam.
Menurut dia, sistem saringan tersebut bisa menyaring 52 ton sampah bila kondisi hujan deras atau debit air tinggi.
“Jadi, semua sampah kami giring dulu, kami arahkan ke sisi sebelah kiri, sehingga ada dua saringan sampahnya,” ucap Asep dalam keterangannya, Selasa (27/9).
Menurut dia, proyek ini tidak hanya dilakukan oleh pemerintah daerah yang dipimpin Anies Baswedan itu. Proyek ini juga arahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Jadi, proyek ini bisa dibilang dari Pak Menteri, bukan proyek yang suka-suka DKI, tetapi kami selalu koordinasi dengan pihak PUPR karena pemilik sungai ini adalah PUPR, BBWSCC,” kata dia.
Asep lalu menjelaskan sistem kerja dari saringan sampah badan air ini. Pertama, ponton terapung yang diterapkan di saringan berfungsi untuk mengarahkan sampah ke segmen sungai.
Kemudian, penyaringan dilakukan secara berlapis, sehingga kegiatan pengambilan sampah dari badan Kali Ciliwung dapat dilakukan secara berjenjang, mulai dari saringan kasar sampai ke yang halus.
Proses penyaringan sampah dibagi dalam dua tahap penyaringan dan dua kali pencacahan sampah organik, yaitu:
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyebutkan sistem saringan sampah badan air di aliran sungai Ciliwung memiliki kapasitas mesin 40 meter kubik per jam
- Wali Kota Jogja Minta Warga yang Buang Sampah Sembarangan Ditindak Tegas
- Tempat Pembuangan Akhir Kota Pekalongan Ditutup 6 Bulan, Ini Penyebabnya
- Ikuti Jejak Anies, Pramono Gratiskan Pajak Rumah dengan NJOP di Bawah Rp 2 Miliar
- H-5 Lebaran, Sungai Musi Mengalami Pasang Setinggi 3,4 Meter
- Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Dorong Revisi Undang-Undang Pengelolaan Sampah
- Sampah dari Jogja Sering Dibuang ke Klaten, DLH Jateng Langsung Perketat Patroli