Ini Cara Kurangi Risiko Banjir di Kompleks Istana Presiden
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan rehabilitasi drainase di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
Hal itu dilakukan untuk meminimalkan risiko kembali terulangnya banjir di lokasi tersebut.
Nantinya, air hujan yang jatuh di kompleks istana tidak akan langsung dibuang ke Sungai Ciliwung Lama yang berada di sampingnya.
Air hujan akan ditampung di dua penampungan (modular tank) dengan kapasitas 57 meter kubik dan 292 meter kubik.
Pada saat debit sungai kembali normal, air akan dibuang ke sungai atau dimanfaatkan lagi untuk keperluan lain. Misalnya, menyiram kebun Istana Kepresidenan.
"Mudah-mudahan setelah pekerjaan drainase ini selesai, kawasan Istana Jakarta terbebas dari banjir," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Selasa (26/12).
Rehabilitasi drainase dilakukan dengan perbaikan saluran utama menggunakan box culvert sepanjang 1.535 meter, pemasangan U Ditch sepanjang 2.172 meter, pembuatan area pemanen hujan (rain harvesting), dan pengadaan pompa dengan kemampuan total 750 liter per detik.
Pekerjaan rehabilitasi dibagi dua, yakni wilayah barat dan wilayah timur.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan rehabilitasi drainase di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
- Long Storage jadi Cara Pemkot Tangsel Kendalikan Banjir
- Jadi Peserta TASPEN, Jokowi Terima Manfaat Pensiun dan THT
- Jokowi Terima Manfaat Pensiun dan Tabungan Hari Tua dari TASPEN
- Bertrasformasi Jadi Kota Metropolitan, Semarang Fokus Sediakan Infrastruktur Berkelanjutan
- Banjir Bandang di Banjaran, 500 KK Terdampak, Bey Minta Warga Waspada Cuaca Ekstrem
- Prabowo Lantik Pak Basuki Sebagai Kepala Otorita IKN