Ini Cerita dari Karyawan PT Semen Padang Pertama yang Kena Covid-19
“Malam hari, badan saya panas dan saya minum obat. setelah minum obat, paginya panas badan saya turun. Kemudian malamnya lagi, badan kembali panas dan saya pun juga kembali minum obat. Begitu sampai hari ketiga yang saya rasakan. Namun pada hari keempat, saya batuk berdahak, muntah dan suhu tubuh saya naik menjadi 37,8. Kondisi ini berlanjut pada hari kelima,” katanya.
Pada hari kelima karena tidak ada perubahan, Fadlan pun pergi ke klinik dan setelah itu dirujuk ke dokter spesialis paru.
Kemudian dokter spesialis paru melakukan CT scan dan hasilnya ada bercak putih di bagian paru-paru.
Lalu, dokter spesialis paru memberikan obat dan juga menyarankan untuk swab ke dinas kesehatan.
Fadhlan kemudian mendatangi dinas kesehatan. Namun karena saat itu swab masih terbatas, Fadlan pun terpaksa harus menunggu jadwal swab.
“Hari keenam, saya merasa sudah sehat dan tidak batuk lagi. Kemudian tanggal 15 dan 16 April, karena pihak SDM minta surat sakit, saya pun kembali ke dokter spesialis paru untuk minta surat sakit dan saya juga sampaikan kalau saya belum swab,” ujarnya.
“Barulah tanggal 24 April saya swab, dan tanggal 28 April keluar hasilnya saya positif. Begitu dinyatakan positif, saya kaget dan berpikir, saya sudah satu bulan ini positif. Kemudian saya hubungi keluarga dan juga tetangga, dan tetangga memberikan dukungan pada saya dan keluarga. Saya menjalani perawatan di Semen Padang Hospital,” imbuhnya.
Fadhlan berpesan kepada masyarakat tentang wabah Covid-19 yang telah melanda berbagai negara di dunia.
Hari keenam, dia merasa sudah sehat dan tidak batuk lagi. Namun beberapa hari kemudian..
- 1.326 Penyintas Covid-19 Ikuti Ujian Profesi Advokat yang Digelar Peradi
- Penyintas Covid-19 Boleh Puasa selama Ramadan, Asalkan
- Waspada, Ini 7 Penyakit Jantung yang Bisa Menyerang Penyintas Covid-19
- Satgas Covid-19 Tegaskan Pintu Masuk Indonesia Terus Diperketat Cegah Omicron
- Cegah Penyebaran Omicron, Ini Daftar 14 Negara yang Dilarang Masuk Indonesia
- Jelang PTM 100 Persen, Bu Retno Ungkap Pelanggaran Protokol Kesehatan di Sekolah