Ini Daftar Pekerjaan Rumah Jokowi-JK di Sektor Ekonomi
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR Heri Gunawan menyampaikan sejumlah catatan kritis sebagai refleksi akhir tahun bidang ekonomi untuk pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
Setidaknya ada delapan poin yang dia harapkan bisa menjadi bahan perenungan bagi pemerintah.
Pertama, kemiskinan yang terus mengancam bangsa Indonesia yang kaya raya ini.
Ekonomi yang dibangga-banggakan tetap belum mampu membebaskan rakyat dari jurang kemiskinan.
Terbukti, pada Maret 2017, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia mencapai 27,77 juta orang (10,64 persen).
Angka itu bertambah sebesar 6,90 ribu orang dibandingkan dengan kondisi September 2016 yang sebesar 27,76 juta orang (10,70 persen).
Akar masalahnya, menurut politikus asal Jawa Barat ini, ada pada sistem ekonomi yang dipakai pemerintah selama ini. Sistem itu tidak hanya gagal mengentaskan kemiskinan tapi juga memiskinkan.
"Pemerintah sering bersembunyi di balik statistik yang acuannya sering jadi polemik, sering salah tafsir, dan bahkan menyesatkan. Faktanya, kemiskinan tetap tumbuh subur. Per Maret 2017, menurut BPS, jumlah orang miskin bertambah sebesar 6900 jiwa," ujar Heri.
Sejumlah masalah ekonomi menjadi pekerjaan rumah Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla di 2018.
- Kemendagri Tekankan Pentingnya Perbaikan Sistem Perizinan untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
- Menko Airlangga Yakinkan Investor Global: Fundamental Ekonomi Indonesia Kuat
- Pemerintah Optimistis Ekonomi Indonesia Mampu Tumbuh di Atas 5 Persen Sepanjang 2024
- Mendagri Tito: Daya Beli Masyarakat tidak Menurun, tetapi Meningkat
- Catatan Ketua MPR: Hilirisasi SDA Butuh Iklim Usaha Kondusif
- GEKRAFS Yakin Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 8 Persen di Pemerintahan Prabowo-Gibran