Ini Dia Perda yang Dicabut Kemendagri

jpnn.com - BANJARMASIN- Sepuluh peraturan daerah di Banjarmasin akan dibatalkan. Pasalnya, perda-perda tersebut dianggap tak sesuai dengan aturan. Salah satunya ialah menghambat investasi.
Selain itu, juga bertentangan dengan undang-undang yang lebih tinggi. Perda-perda tersebut juga, berseberangan dengan norma asusila atau adat lokal setempat.
Sepuluh Perda yang dicabut tersebut adalah Perda Nomor Tahun 2012 tentang Retribusi Izin Mendirikan, dan Perda Nomor 13 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan.
Selain itu, ada juga Perda Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Tempat Pelelangan Ikan, dan Perda Nomor 6 Tahun 2012 tentang Penggantian Biaya Cetak KTP dan Akte Kelahiran Catatan Sipil.
Kemudian Perda Nomor 7 Tahun 2012 tentang Retribusi Terminal. Perda Nomor 30 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Perda Nomor 14 Tahun 2010 tentang Izin Usaha Konstruksi, dan Perda Nomor 6 Tahun 2013 tentang Perumahan.
Ada juga Perda Nomor 4 Tahun 2013 tentang Sumbangan Pihak Ketiga, Perda Nomor 2 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan, dan Perda Nomor 13 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum.
Kabag Hukum Setdako Banjarmasin, Lukman Fadlun, mengaku belum menerima surat resmi dari Pemprov Kalsel terkait sepuluh perda yang dicabut ini.
“Biasanya ada pemberitahuan lewat Pemprov. Seperti info empat perda yang diincar sebelumnya, saya diberi tahu. Kalau ini memang belum ada pemberitahuan. Intinya sih saya masih menunggu surat resmi,” ujarnya. (eka/jos/jpnn)
BANJARMASIN- Sepuluh peraturan daerah di Banjarmasin akan dibatalkan. Pasalnya, perda-perda tersebut dianggap tak sesuai dengan aturan. Salah satunya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Anak Tukang Parkir di Kuansing Tewas Dilindas Truk Perusahaan Kayu
- Sesuai Jadwal, 1.116 Pelamar PPPK Tahap 2 Ikuti Tes CAT April 2025
- Harimau Sumatra Berkeliaran di Ladang Warga, BKSDA Aceh Turunkan Tim
- Wakapolda Jateng Siap Bertindak Tegas Atasi Maraknya Kasus Polisi Nakal
- Kombes Latief Usman Pengin Pemudik Nyaman Masuk Jateng
- Kombes Latief Usman Naik Jabatan, Kini Wakapolda Jateng