Ini Dia Transaksi Cuci Uang Dhana
Senin, 02 Juli 2012 – 19:34 WIB
JAKARTA - Terdakwa kasus korupsi pajak dan tindak pidana pencucian uang, Dhana Widyatmika menggunakan segala sarana dan cara untuk menyamarkan kekayaan dari hasil dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukannya. Hal ini terungkap dalam sidang perdana Dhana dengan agenda pembacaan dakwaannya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Senin (2/7).
"Terdakwa secara bertahap melakukan transaksi perbankan dengan memasukkan dana ke berbagai rekening. Jumlah keseluruhan uang yang masuk adalah Rp 11.415.885.270 dan 302,189 dolar Amerika," ujar Jaksa Penuntut Umum, Wismantanu saat membacakan dakwaan Dhana.
Baca Juga:
Terdakwa, kata JPU, juga berupaya menyembunyikan harta bendanya dengan cara membelanjakan uang yang diduga dari korupsi. Ia membeli logam mulia Fine Gold Aneka Tambang pada tanggal 9 Mei 2011 seberat 1100 gram. Logam mulia ini tersimpan dalam Safe Deposit Box Mandiri cabang Plaza Mandiri bernomor 40752.
Selain emas, Dhana juga membelanjakan uang untuk membeli tanah dan properti. Ia membeli 10 kavling tanah di tempat yang berbeda-beda di antaranya di wilayah Sentul City, Jawa Barat, Jakarta Timur, Bekasi, Serpong dan Jawa Timur. Satu unit apartemen juga dibelinya di Taman Sari Semanggi Apartemen, di sekitar Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Untuk bidang properti ia menggelontorkan sejumlah dana investasi dengan PT Bangun Persada Semesta sebesar Rp 1 miliar, Rp 2 miliar, Rp 400 juta lebih, Rp 800 juta lebih, dan Rp 134 juta lebih.
JAKARTA - Terdakwa kasus korupsi pajak dan tindak pidana pencucian uang, Dhana Widyatmika menggunakan segala sarana dan cara untuk menyamarkan kekayaan
BERITA TERKAIT
- Prakiraan Cuaca di Jakarta pada Jumat Sore, Siapkan Payung, Diperkirakan Akan Turun Hujan
- LRT Jabodebek Perpanjang Jam Operasional saat Malam Tahun Baru, Berikut Jadwalnya
- Malam Tahun Baru, KAI Perpanjang Waktu Layanan LRT Jabodebek
- Memaknai Putusan PTUN Terhadap Gugatan Anwar Usman
- Uskup Agung Jakarta Bela Sekjen PDIP? Begini Warganet Menyikapinya
- Kasus Hasto Bukan Politisasi, KPK Harus Berani Melawan Intervensi