Ini Efeknya Jika Gibran Kalah Dari Pasangan Penjahit-Ketua RW
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, pasangan putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa harus menang pada Pilkada Solo 2020.
Jika kalah, efeknya akan sangat tidak baik bagi citra Presiden Joko Widodo, apalagi lawan yang dihadapi hanya setingkat tukang jahit yang berpasangan dengan ketua RW.
Bagyo Wahyono-FX Suparjo diketahui maju sebagai pasangan calon wali kota Solo lewat jalur independen.
"Ini pertaruhan anak presiden. Lucu jika anak presiden kalah oleh tukang jahit dan ketua RW," ujar Ujang kepada jpnn.com, Kamis (10/9).
Menurut dosen di Universitas Al Azhar Indonesia ini, peluang Bagyo-Suparjo untuk menang memang sangat kecil.
Namun, tetap memiliki peluang karena walau bagaimanapun, penentu kemenangan adalah masyarakat Solo dalam menyalurkan hak suara nantinya.
"Saya kira di Politik peluang selalu ada, tetapi kecil peluangnya. Karena bagaimanapun Gibran akan gaspoll," ucapnya.
Direktur eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini meyakini Gibran-Teguh tak akan main-main, meski di atas kertas menang telak. Pasalnya, kalau sampai kalah maka akan tercatat dalam sejarah dan hal itu akan sangat tidak baik bagi harga diri keluarga presiden.
Gibran-Teguh harus menang lawan pasangan penjahit-ketua RW di Pilkada Solo. Kalau kalah efeknya sangat tidak baik bagi keluarga Presiden Jokowi.
- Pilwalkot Semarang 2024: Restu & Doa Jokowi untuk Yoyok-Joss
- Lihat Senyum Jokowi saat Kampanye Luthfi-Yasin di Simpang Lima Semarang
- Pj Gubernur Jateng Dampingi Wapres Silaturahmi dengan 3 Ribu Nasabah PNM Mekaar
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Ikuti Arahan Jokowi, Pujakesuma Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI