Ini Empat Fakta Terbaru Terkait Pemulangan WNI ABK dari World Dream dan Diamond Princess

jpnn.com, JAKARTA - Menko PMK Muhadjir Effendy hari ini mengadakan rapat antar-kementerian dan lembaga untuk menindaklanjuti keputusan dan arahan Presiden Joko Widodo terkait pemulangan WNI yang menjadi ABK di Kapal World Dream dan Diamond Princess.
Menurut Menteri Muhardjir, pemerintah sangat berhati-hati dalam memulangkan ratusan WNI tersebut dan menyiapkan langkah matang terlebih dulu sebelum pemulangan.
"Pemerintah akan sangat berhati-hati dan penuh tanggung jawab untuk mengamankan dan mengobservasi anak buah kapal serta juga bertanggung jawab dan penuh kehati-hatian berkaitan dengan jumlah warga negara Indonesia yang harus dilindungi yang sebanyak 264 juta masyarakat Indonesia," tutur Menteri Muhadjir dalam jumpa pers usai memimpin rakor tersebut.
Menurutnya, para ABK di Kapal World Dream sekarang sudah berada di Selat selat Johor. Sedangkan Kapal Diamond Princess sekarang berada di pelabuhan Yokohama, Jepang.
"Pemerintah akan menangani satu demi satu atas keberadaan WNI anak buah kapal di dua kapal tersebut," tegasnya. (flo/jpnn)
Menko Muhadjir memastikan ada empat langkah persiapan yang akan dilakukan pemerintah untuk memulangkan para WNI dari dua kapal itu, di antaranya.
1. Penanganan observasi akan dilakukan seperti halnya yang pernah dilakukan WNI dari daratan Cina yaitu di Natuna. Mengenai waktu misalnya itu 14 hari sejak kedatangan di pulau yang akan ditetapkan nanti.
2. Sebanyak 188 anak buah kapal dari World Dream akan diobservasi di Pulau Sebaru kecil yang akan diperkuat oleh Kapal Rumah Sakit dr Soeharso.
Pemerintah memastikan tetap berhati-hati dalam menyiapkan pemulangan ABK di World Dream dan Diamond Princess.
- Bus Rombongan Umrah Kecelakaan di Saudi, 6 WNI Wafat
- Fasilitasi WNI yang Ingin Magang ke Jepang, BNI Gandeng Serbaindo Edutechno
- Akademisi: Sebagian WNI di Suriah Layak Mendapat Kesempatan Kedua
- Soal Wacana Driver Wajib Ber-KTP Bali, Pemda & Pemerintah Pusat Diminta Lakukan Hal ini
- Setelah 'Perjalanan Panjang', Keluarga Indonesia Ini Diperbolehkan Menetap di Australia
- Marak Penipuan Magang di Luar Negeri, Atase Polri KBRI Jerman Minta Pelajar Waspada