Ini Faktor-Faktor Penting untuk Menyusun Tokenomics Proyek Blockchain
Namun, ada beberapa aturan dalam merancang model token inflasi yang perlu mendapat perhatian khusus, yaitu:
Mencetak lebih banyak token sesuai permintaan tidak diperbolehkan. Hal ini dikhawatirkan investor karena akan menimbulkan inflasi yang tidak terkendali.
Inflasi yang lebih besar dari 200%/tahun akan membuat sangat sulit untuk mempertahankan model ekonomi token. Namun, inflasi tidak selalu merupakan hal yang buruk.
Misalnya, dalam ekonomi normal, mata uang harus selalu memiliki tingkat inflasi tertentu untuk membantu meningkatkan perekonomian. Beberapa ekosistem utama saat ini menggunakan model inflasi, seperti Ethereum dan Polkadot.
Hibrida
Selain deflasi dan inflasi ada pula model hibrida dalam token ekonomi, ini sudah diterapkan oleh proyek blockchain Solana.
Banyak proyek telah berhasil menerapkan model hybrid ke tokenomics mereka, seperti Solana.
Di blockchain tersebut, token SOL merupakan token inflasi, tetapi karena tingkat inflasi awalnya adalah adalah 8 persen dan secara bertahap menurun selama 10 tahun ke depan hingga mencapai 1,5% per tahun.
Harga token yang makin baik umumnya akan menambah popularitas proyek blockchain.
- Upbit: Keterampilan Teknis-Soft Skills Penting untuk Berkarier di Industri Blockchain
- Harga Bitcoin Tembus Rp1,7 Miliar, CEO Indodax Ingatkan Hal ini
- Copy Trading NEEXBIT Permudah Investor Pemula Meniru Strategi Profesional
- NEEXBIT Ciptakan Ekosistem Trading Aman dengan Sistem Risiko Inovatif
- Mengenal ChainBank, Bank Digital Web3 yang Terintegrasi Blockchain
- Storm Trade Luncurkan Program Ambassador untuk Influencer dan Advokat Kripto