Ini Gagasan Menarik Korban Tsunami untuk Balas Budi Australia
jpnn.com - MEULABOH – Warga Aceh tersinggung dengan pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang meminta pemerintah Indonesia mengenang jasa-saja mereka saat menjalankan program kemanusiaan pascagempa dan tsunami di Bumi Serambi Mekah itu.
Pernyataan Abbott itu terkait nasib dua warga Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, yang masuk daftar eksekusi terpidana mati.
Nah, karena tersinggung, Gerakan Pejuang Rumah Korban Tsunami (GPRS) Meulaboh dalam waktu akan menggelar penggalangan batu giok atau batu akik untuk membalas budi bagi Australia.
Hal ini seperti diungkapkan Koordinator GPRS Meulaboh Edi Candra (43) warga Desa Ujung Baroh, Johan Pahlawan, Aceh Barat.
”Semoga batu mulia ini dapat membayar jasa Autralia yang pernah diberikan membantu tsunami Aceh,” kata Edi kemarin (20/2) petang di Lorong Kuini, Meulaboh, Aceh Barat.
Nantinya, lanjutnya, batu mulia atau batu akik yang berhasil terkumpulkan, akan diberikan kepada Perintah Australia sebagai bentuk membalas jasa terhadap program-program rehabilitasi yang pernah dijalankan pada wilayah pesisir Aceh.
Dia katakan, batu mulia jenis giok sangat eksotis dan harganya mahal, cukup pantas untuk dikirimkan ke Australia sebagai bentuk balas budi.
”Kami korban tsunami tidak terima kalau bantuan kemanusian dahulu dikaitkan dengan gembong narkoba. Makanya kami galang giok untuk membalas budi Australia,” pungkasnya. (den/sam/jpnn)
MEULABOH – Warga Aceh tersinggung dengan pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang meminta pemerintah Indonesia mengenang jasa-saja
- Peringatan Dini Awal Februari 2025: Jateng Waspada Angin Kencang
- Di Balik Dinding Sekolah yang Nyaris Roboh, Ada Asa dan Gizi dari Polres Inhu
- Puluhan Perangkat Desa di Rejang Lebong Lulus Seleksi PPPK 2024
- Aksi Polisi Seberangi Sungai Sambil Bawa Laras Panjang Saat Tangkap Perusak Hutan Lindung di Riau
- Mulai 4 Februari, 80 Puskesmas di Kota Bandung Siap Layani MCU Gratis
- Kapal Tanker Bawa Minyak Sawit Mentah Terdampar di Pamekasan, 6 ABK Dievakuasi