Ini Hasil Kajian ITB soal Produk Tembakau yang Dipanaskan, Ternyata
Sekarang, kata Prof. Emran, tersedia produk tembakau alternatif yang terbukti memiliki paparan zat berbahaya (harmful and potentially harmful constituents atau HPHC) yang lebih rendah daripada rokok.
Lebih lanjut dikatakan, hasil kajian tersebut juga selaras dengan sejumlah riset lainya yang dilakukan lembaga-lembaga kesehatan di dunia.
Misalnya, Public Health England dan German Federal Institute for Risk Assessment (BfR) yang menyimpulkan bahwa produk tembakau yang dipanaskan dan rokok elektrik memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok.
UK Committee on Toxicology (COT), bagian dari Food Standards Agency, juga menyimpulkan bahwa produk tembakau yang dipanaskan mengurangi bahan kimia berbahaya sebesar 50% hingga 90% daripada rokok.
Dengan sejumlah hasil kajian ilmiah yang tersedia saat ini, Prof. Emran mengajak pemerintah dan pemangku kepentingan terkait lainnya untuk turut mengkaji produk tembakau alternatif dengan menggandeng para peneliti, akademisi, pelaku industri, asosiasi, hingga konsumen.
"Kajian ilmiah yang dilakukan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya sangat ditunggu-tunggu pelaku industri, asosiasi, konsumen, dan akademisi karena masih banyaknya informasi yang simpang siur mengenai produk tembakau alternatif di publik," terang Prof. Emran. (esy/jpnn)
Para periset dari Sekolah Farmasi ITB melakukan kajian literatur soal produk tembakau yang dipanaskan, hasilnya di luar dugaan
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Datuk ITB
- Bea Cukai-BNN Gagalkan Penyelundupan 19,8 Kg Sabu-Sabu di Teluk Palu, 3 Orang Diamankan
- Peredaran Rokok Ilegal Meroket, Pemerintah Harus Segera Bertindak
- Mahasiswa ITB Diduga Bunuh Diri, Lompat dari Lantai 27 Apartemen
- Pakar Sebut Penyebab Kemandulan Bukan Galon Polikarbonat