Ini Hasil Laporan Medis RS di Singapura Soal Siswa JIS yang Disodomi
jpnn.com - JAKARTA - Kubu Neil Bantleman dan Ferdinant Tjong, dua terdakwa dugaan sodomi murid TK JIS, tetap yakin bahwa kasus yang dijeratkan dan kini memasuki babak akhir persidangan itu penuh rekayasa.
Menurut Hotman Paris, pengacara Neil dan Ferdinant, sejak awal kasus ini bergulir sesungguhnya sudah banyak kejanggalan. Dia mengatakan, penyidikan kasus ini tidak dilandasi oleh bukti-bukti yang kuat.
Dalam sidang, kata dia, jaksa penuntut umum hanya membawa bukti berupa blender, kain pita selempang yang biasa dipakai guru.
“Kami amat yakin bahwa sodomi tidak pernah terjadi di JIS karena dalam persidangan tidak ada satu pun bukti yang ditunjukkan penuntut umum terkait sodomi," kata Hotman, Jumat (27/3) dalam keterangan persnya.
Dijelaskan, akibat pertama yang bisa dilihat dari anak yang disodomi adalah nestapa dan penderitaan.
Bagaimana mungkin, kata dia, seorang anak disodomi secara paksa, beramai-ramai, berulang-ulang kali, di jam sekolah selama berbulan-bulan tanpa diketahui akibatnya oleh para guru, teman sekelasnya, atau pun pengasuh dan orang tuanya.
"Kalau memang ada, anak tersebut sudah mengalami pendarahan atau pingsan,” tegas Hotman.
Hal ini didukung oleh fakta lain bahwa dalam BAP anak kedua berinisial AL, tidak pernah sama sekali mengatakan kalau dia mengalami kekerasan seksual.
JAKARTA - Kubu Neil Bantleman dan Ferdinant Tjong, dua terdakwa dugaan sodomi murid TK JIS, tetap yakin bahwa kasus yang dijeratkan dan kini memasuki
- Pengusaha Batu Bara Ini Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Ada Apa?
- Gerakan Cinta Prabowo Gelar Rakernas Pertama, Siapkan Program untuk Indonesia Emas
- FORMAS dan Lemdiklat Polri Teken Kerja Sama Bidang Pengembangan SDM
- Jangkau Masyarakat Pinggiran, Fisiohome Beri Layanan Gratis di Rusunawa Sumur Welut
- Pindad Menyiapkan Produksi MV3 Garuda untuk Kendaraan Dinas Menteri
- Long Storage jadi Cara Pemkot Tangsel Kendalikan Banjir