Ini Identitas Pengebom Mapolresta Solo, Pernah Lolos, Lalu ke Jatim
jpnn.com - SOLO - Kapolri Badrodin Haiti langsung terbang ke Solo untuk secara langsung memantau kondisi pascabom bunuh di Mapolresta Solo, Selasa (5/7). Dia pun mengungkapkan identitas pelaku bom bunuh diri itu. Pelaku diketahui bernama Nur Rohman, 31.
Berdasarkan kartu tanda penduduk (KTP), Nur Rohman merupakan warga kelahiran Solo, 1 November 1985. Dia tercacat sebagai warga Sangkrah RT 1/12 Kelurahan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.
Menurut Badrodin, sejatinya Nur Rohman sudah menjadi target penangkapan Densus 88 sebelum tahun baru lalu. Tapi dia lolos. “Dia bersama Abu Musyaf. Dan yang ditangkap Andika dan Ali. Berkembang tujuh orang, tapi pelaku (Nur Rohman) berhasil lolos,” kata Badrodin dalam konferensi pers di Solo, Selasa (5/7).
Tak hanya itu, menurut Badrodin, Nur Rohman juga pernah terendus di Jawa Timur, tapi kembali menghilang.
Yang jelas, Badrodin menolak menyebut Polri kecolongan terkait serangan tersebut. "Tidak kecolongan (karena kantor tidak meledak). Kami juga sudah antisipasi hal seperti ini. Korban tidak ada," ujar Badrodin.
Sementara itu, mengenai adanya serangan teroris, ujar Badrodin, dia sudah menginstruksikan langsung ke setiap anggota Polri di Indonesia untuk mewaspadainya. Instruksi ini diterapkan sejak operasi Ramadniya, 30 Juni lalu.
"Saya pikir tidak ada masalah karena dari awal kami sudah memperingatkan. Dari awal Ramadniya kami sudah ingatkan, di mana bertugas, akan selalu ada ancaman teror," ujar Badrodin. (mg4/jpnn)
SOLO - Kapolri Badrodin Haiti langsung terbang ke Solo untuk secara langsung memantau kondisi pascabom bunuh di Mapolresta Solo, Selasa (5/7). Dia
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi