Setop Kerja Sama 65 RS Mitra BPJS
Ini Indikasi Buruknya Program JKN Pemerintahan Jokowi?
"Ini sudah mengganggu pelayanan JKN untuk warga, sebab harus repot mencari rujukan RS lainnya," ucap Hery Susanto.
Ia menilai Pemerintahan Jokowi tidak mampu menjalankan program dan sinkronisasi antarpemangku kebijakan dalam mengelola JKN.
“Mengurus akreditasi RS kan tidak sederhana dan murah, birokrasi yang ribet, sarat biaya tinggi belum lagi gagal bayarnya hutang BPJS ke RS itu, ini makin mempersulit implementasi kerja sama JKN bagi RS dan tentu efek akhirnya ke pelayanan kesehatan warga," kata Hery Susanto.
Kornas MP BPJS menegaskan bahwa pemutusan kerjasama RS mitra BPJS Kesehatan tersebut, menggambarkan kebijakan yang tidak sinkron antara Kemenkes RI dan BPJS Kesehatan.
"Akreditasi RS itu harusnya jelas capaian target penyelesaiannya, sebab Permenkes No 71 Tahun 2013 sudah lama diterbitkan, masalahnya ini sudah diakhir periode pemerintahan Jokowi kok masih menyisakan 616 RS yang tidak terakreditasi,” pungkasnya.(jpnn)
Penghentian kerja sama 65 rumah sakit dengan BPJS Kesehatan merupakan indikasi buruknya tata kelola program JKN di era Pemerintahan Jokowi.
Redaktur & Reporter : Friederich
- BPJS Kesehatan Bantah Defisit dan Klaim DJS Masih Sehat
- Habiskan Rp 1,9 Triliun, Penyakit Ginjal Dinilai Jadi Beban BPJS Kesehatan
- Indonesia Re-BPJS Kesehatan Bahas Pencegahan Kecurangan Klaim dan Penanganan Fraud
- 21 Orang di Sukabumi Jadi Korban Penipuan Sindikat Pemalsu Kartu Indonesia Sehat
- Lestari Moerdijat Minta Peran Pemda Ditingkatkan dalam Penanggulangan Kanker Payudara
- RS Hasan Sadikin Berusia 101 Tahun, Menkes Budi Titip 3 Pesan Penting Ini