Ini Informasi Penting bagi Penggemar Majalah Playboy
jpnn.com - NEW YORK - Majalah Playboy, yang jaya pada masanya karena menampilkan banyak gambar wanita tanpa busana, ternyata belakangan merugi. Sebab, kini para pria dewasa lebih senang mengakses gambar vulgar secara gratis dari internet.
Menanggapi perubahan gaya hidup masyarakat, khususnya para pembaca Playboy, majalah yang terbit sejak 1953 itu pun mengubah kebijakan.
Kemarin (13/10) majalah dengan logo kepala kelinci berdasi kupu-kupu tersebut mengumumkan bahwa mereka akan berhenti memublikasikan foto perempuan-perempuan tanpa busana.
"Perubahan itu akan mulai berlaku pada Maret mendatang," terang CEO Playboy Enterprises Scott Flanders.
Kendati demikian, majalah yang terbit tiap bulan tersebut akan tetap menampilkan foto-foto syur. Yakni, wanita-wanita aduhai dalam berbagai pose provokatif, tapi tidak utuh tanpa busana.
Sejak kali pertama terbit dengan sampul Marilyn Monroe, Playboy tidak pernah absen menyajikan foto kaum hawa tanpa busana yang nampang di sampulnya.
Sebelum menyetop foto full senorok pada edisi cetaknya, Playboy sudah lebih dulu menghentikan publikasi foto polos para model pada situs resminya. "Di luar dugaan, pengunjung situs kami malah berlipat ganda sejak Agustus 2014 itu. Ada pertambahan sekitar 400 persen tiap bulan," ungkapnya.
Perlahan tetapi pasti, menurut Pemimpin Redaksi Playboy Cory Jones, majalah yang dia pimpin itu akan berubah menjadi media yang lebih ramah pembaca.
NEW YORK - Majalah Playboy, yang jaya pada masanya karena menampilkan banyak gambar wanita tanpa busana, ternyata belakangan merugi. Sebab, kini
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon
- Prabowo Bertemu Sekjen PBB di Brasil, Ini yang Dibahas