Ini Inovasi Baru, Alat Deteksi Covid-19 Lewat Bau Keringat Ketiak
jpnn.com, SURABAYA - Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari dan A.Yani Surabaya akan mengunakan i-nose c-19 untuk screening awal Covid-19.
Alat ini merupakan alat screening Covid-19 melalui bau keringat ketiak (axillary sweat odor) hasil inovasi guru besar ITS.
Masing-masing RS mendapatkan dua alat yang akan diletakan di lobby RS dan di ruang perawatan.
Ketua Yarsis, Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA dalam sambutannya mengatakan, alat tersebut tidak menggantikan tes PCR tapi sebagai screening atau deteksi awal.
"Sebagai RS berbasis pendidikan kami harus mendukung inovasi di bidang kesehatan. Untuk itu alat yang dikembangkan Prof Ryan ini akan menjadi deteksi awal Covid-19," ujar Prof Mohammad Nuh.
Menurutnya, alat ini akan membantu bagi para penunggu pasien yang harus melakukan screening terlebih dahulu.
"Alat ini sangat terjangkau biayanya 10 ribu rupiah, bagi masyarakat alat dengan harga terjangkau ini akan sangat membantu," imbuhnya.
Dia mengungkapkan, screening ini cukup aman karena tidak menular dan hasil bisa didapatkan dengan waktu 2 sampai 3 menit.
Alat ini merupakan alat screening Covid-19 melalui bau keringat ketiak (axillary sweat odor) hasil inovasi guru besar ITS.
- Pupuk Kaltim Salurkan Bantuan Rp1 Miliar kepada ITS untuk Pengembangan Pendidikan & Startup
- Inovasi Ramah Lingkungan Mahasiswa ITS Berhasil jadi Juara Terbaik
- Ganesha Operation Jalin Kemitraan dengan FT-SPK Institut Telnologi Sepuluh Nopember
- Wiluyo Kusdwiharto Terpilih jadi Ketum IKA ITS 2024-2028
- IKA ITS Siap Tingkatkan Kontribusi untuk Negara
- Kampanye Calon Ketum IKA ITS Masuk Putaran Akhir, Eri Cahyadi Ingatkan Peran Alumni Membangun Bangsa