Ini Isi Lengkap Surat Anton Medan Soal Ahok
Kita semua tahu, selama puluhan tahun DKI tidak memiliki masjid raya atau masjid agung (masjid besar), namun saat Koh Ahok menjabat sebagai wakil orang yang kini duduk teratas di Indonesia, Koh Ahok mengusahakannya, dan dibangunlah Masjid Raya DKI Jakarta di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat.
Sempat disayangkan saat Pak Jokowi menjadi presiden dan Koh Ahok menjadi penggantinya, muncul demonstrasi besar-besaran menolak Koh Ahok, dengan alasan karena tidak beragama Islam. Oknum-oknum orang Islam tertentu pun memaki-maki Koh Ahok di depan umum. Lalu muncul pula istilah ‘mulut comberan’ sebagai ungkapan untuk menunjukkan kebencian mereka terhadap Koh Ahok.
Terus terang, waktu itu saya langsung teringat kata-kata Gus Dur yang mengatakan, "walaupun keluar dari pantat ayam, kalau telur, ambil. Maka, saya katakan juga, walaupun di comberan, kalau berlian, ambil."
Sebagai sesama turunan Tionghoa, semua orang tahu kalau saya dan Koh Ahok memiliki kedekatan. Saya ingat 6 tahun yang lalu, saat Koh Ahok bercerita ingin mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI melalui jalur independen. Targetnya waktu itu hanyalah, bisa tercatat pernah menjadi calon Gubernur DKI Jakarta. Saya pun membantu Koh Ahok dan ikut dalam pertemuan dengan berbagai elemen masyarakat.
Eh, dasar memang rezekinya, Koh Ahok malah dicalonkan sebagai wakil gubernur dan berpasangan dengan Joko Widodo, yang kemudian membawa Koh Ahok menjadi Gubernur DKI definitif. "Rezeki enggak akan ke mana".
Jika kita ingat masa-masa sering 'curhat' dulu, Koh Ahok pun pernah bercerita kepada saya, ketika masih duduk di bangku SD dan SMP, Koh Ahok bersekolah di sekolah Islam. Tetapi, sayang tidak bisa ikut mengaji karena tidak boleh masuk masjid.
Mendengar hal itu saya bukan kaget, tetapi bingung. Bagaimana tidak, sedangkan dulu Nabi Muhammad ketika membangun Madinah dan memimpin pemerintahan dengan lebih 70 golongan, beliau tidak membangun balai pertemuan khusus, selain masjid. Namun, sebagai seseorang yang tidak memeluk Islam dari lahir, mohon dikoreksi jika saya keliru dan ada yang lebih mengetahui perihal itu.
Saat terakhir pertemuan kita, saya ingat pernah bertanya kepada Koh Ahok, "Hok, gua nggak ingin lu masuk Islam waktu jadi gubernur. Nanti dibilang orang pencitraan". Tapi Koh Ahok malah menimpali, "Tapi kalau hidayah datang, siapa yang bisa menghalangi?" Subhanallah. Mendengar itu saya hanya bisa diam terpaku.
JAKARTA - Sebuah surat yang mengatasnamakan tokoh Tionghoa Anton Medan beredar di kalangan awak media. Surat tersebut berisi argumentasinya
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS