Ini Janji-janji Manis Wanita Emas untuk Jakarta

jpnn.com - JAKARTA - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Hasnaeni menilai, pembangunan infrastruktur di DKI Jakarta ketinggalan 25 tahun dibanding sejumlah kota-kota besar di dunia. Akibatnya, tidak heran kalau hingga saat ini persoalan banjir dan kemacetan masih terus mewarnai. 

"Persoalan infrastruktur (Jakarta,red) sudah ketinggalan 25 tahun. Padahal anggaran DKI mencapai Rp 76 triiun, namun yang terserap hanya 35 persen," ujar Hasnaeni, Rabu (25/5).

Menurut perempuan yang akrab disapa 'wanita Emas' ini, sudah waktunya pemerintah melakukan terobosan pembangunan, sehingga memperlancar aktivitas warga. 

Misalnya untuk menangani banjir, ia menyarankan perlu dibangun sejumlah sodetan-sodetan untuk menghubungkan seluruh sungai yang melintasi Jakarta. Selain itu juga tempat-tempat penampungan air. Dengan demikian ketika debit air meluap, tidak sampai mengganggu aktivitas warga.

"Jadi perlu dibangun dengan pola underground. Satu titik saya kira biayanya sekitar Rp 60 miliar. Nah kalau ini dibangun, tentu tidak akan mengganggu aktivitas orang yang berada di atasnya. Kalau terpilih kami akan minta subsidi dari pemerintah pusat," ujarnya.

Demikian juga untuk mengatasi kemacetan. Menurut Hasnaeni, saat ini diperkirakan 6000 motor melintas di jalan-jalan Jakarta setiap hari. Sementara mobil jumlahnya mencapai sekitar seribu unit.

"Jadi perlu diatur manajemen traffic yang benar-benar baik. Kemudian pembatasan-pembatasan dan pemasangan CCTV. Metro Mini dan Kopaja juga, itu jumlahnya sekitar 30 ribu. Itu perlu diremajakan dan dipasangi CCTV. Nanti kami akan naik kendaraan menuju kantor (kalau terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta,red)," ujarnya.

Hasnaeni menilai, transportasi publik perlu benar-benar dibenahi. Baik itu dari fasilitas, keamanan dan kenyamanannya.