Ini Jurus Kementan untuk Tingkatkan Produksi Pangan

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meminta semua pihak untuk berhati-hati dan tidak lengah dalam menyediakan pangan dalam negeri secara mandiri.
Karena itu, Kementerian Pertanian (Kementan) meningkatkan produksi di berbagai daerah, khususnya Sumatera Utara, dengan strategi atau cara-cara baru yang lebih maju daripada tahun sebelumnya.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengatakan, saat krisis global, pelajaran bagi petani adalah mulai menggunakan praktik budi daya yang efisien, lebih murah, dan ramah lingkungan.
''Untuk lahan 1 hektare, kami hanya memerlukan urea 25 kg dan NPK 100 kg. Lainnya bisa dipenuhi dengan pupuk kompos atau organik. Mulailah kurangi penggunaan pupuk kimia secara bertahap,” ungkap Suwandi.
Hal ini dikatakannya dalam acara webinar Bimbingan Teknis dan Sosialisasi (BTS) Propaktani Episode 379 pada Jumat (18/3).
Dia menegaskan pentingnya petani mulai menerapkan cara-cara baru dalam usaha tani dan meningkatkan produksi pangan.
Sebab, sektor pertanian dihadapkan pada berbagai tantangan besar.
Pertama, dampak pandemi Covid-19 menyerang seluruh sektor ekonomi, tak terkecuali pertanian yang turut memberikan kontribusi pada PDRB dan nilai ekspor.
Kementan terus meningkatkan produksi pangan di tengah banyak tantangan yang dihadapi
- Serapan BULOG Melonjak 2.000 Persen, Hendri Satrio: Dampak Tangan Dingin Mentan Amran
- Raker dengan Pejabat di Kementan, Legislator NasDem Sorot Program Cetak Sawah
- Kementan Gelar Pelepasan Ekspor Gula Semut dari Kulon Progo
- KPK Amankan Dokumen dan Barang Bukti Elektronik di Kantor Hukum Visi Law Office
- KPK Periksa Rasamala Aritonang terkait Kasus TPPU di Kasus Kementan
- Kementan Gandeng Babinsa TNI untuk Jalankan Program Oplah di Malinau