Ini Kata Andi Widjajanto soal Pencalonan Abraham jadi Cawapres
jpnn.com - JAKARTA - Mantan anggota Tim 11, Andi Widjajanto membantah bahwa Ketua KPK Abraham Samad telah meminta dirinya dipertimbangkan sebagai calon wakil presiden pendamping Joko Widodo (Jokowi) dalam Pemilu Presiden lalu.
Menurut Andi, masuknya Abraham dalam jajaran kandidat merupakan usulan PDI Perjuangan. Abraham merupakan satu dari tujuh nama yang diserahkan oleh PDI Perjuangan kepada Tim 11 untuk dievaluasi.
"Ketika Tim 11 dibentuk Bu Mega (Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri) ada tujuh nama yang diusulkan, salah satunya Abraham Samad," kata Andi di Istana Bogor, Kamis (22/1).
Ketujuh nama yang diusulkan itu, lanjut Andi, kemudian dievaluasi oleh tim. Namun karena terhambat aturan internal KPK, tim kesulitan dalam mengevaluasi Abraham. "Akhirnya yang dipilih (sebagai cawapres) adalah Pak Jusuf Kalla," ucap pria yang kini menjabat sebagai sekretaris kabinet itu.
Seperti diberitakan, hari ini Plt Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto mengungkap sepak terjang Abraham Samad saat pilpres lalu. Menurutnya, Abraham memiliki ambisi besar untuk menjadi calon wakil presiden pendamping Jokowi.
Hasto pun mengatakan bahwa Abraham secara intensif melobi petinggi PDI Perjuangan agar keinginannya tersebut dapat terwujud. Lobi dilakukan melalui dua oknum orang kepercayaan Abraham yang disebutnya dengan inisial D1 dan D2. (dil/jpnn)
JAKARTA - Mantan anggota Tim 11, Andi Widjajanto membantah bahwa Ketua KPK Abraham Samad telah meminta dirinya dipertimbangkan sebagai calon wakil
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kecam Survey OCCRP yang Serang Jokowi, Golkar Singgung PDI Perjuangan
- Polda Papua Pecat 26 Polisi Selama 2024, Salah Satunya Sudah Bergabung dengan KKB
- Situs Megalitik Gunung Padang Diusulkan Jadi Warisan Dunia UNESCO
- Polri Moncer di 2024, Edi: Tetap Dibutuhkan Pengawasan yang Kuat
- Istana Tegaskan Belanja Kebutuhan Sehari-hari di Warung & Supermarket Tak Kena PPN 12 Persen
- BKN Sebut Pengumuman Kelulusan PPPK Teknis & Nakes Hampir Tuntas, Guru Kapan?