Ini Kata Greysia/Apriyani Setelah Lewati Rintangan Pertama di Korea Open 2019
jpnn.com, INCHEON - Duet Greysia Polii/Apriyani Rahayu memenani pertandingan di babak pertama Korea Open 2019, di di Incheon Airport Skydome, Rabu (25/9). Mereka memulangkan pasangan Hsu Ya Ching/Hu Ling Fang (Taiwan) melalui dua game langsung dengan skor 21-13, 21-15.
Tak banyak kendala yang dihadapi Greysia/Apriyani di babak ini. Mereka bisa menang dalam waktu 33 menit.
Greysia/Apriyani sendiri sudah punya bekal yang cukup bagus untuk menghadapi Hsu/Hu. Sebelumnya dua kali bertemu pasangan Indonesia ini selalu menang. Terakhir di German Open 2019, Greysia/Apriyani menang 21-18, 21-15.
“Kami mempersiapkan diri dari babak pertama ini. Terus juga menjaga hawanya untuk mau menang terus di lapangan. Kami harus tetap siap terus dan waspada untuk melawan siapa pun. Yang pasti kami mau maju,” kata Greysia kepada Badminton Indonesia.
Selanjutnya di babak kedua atau 16 Besar Korea Open 2019 besok, Greysia/Apriyani masih menunggu lawan antara Ayako Sakuramoto/Yukiko Takahata (Jepang) dengan Catherine Choi/Josephine Wu (Kanada). Dengan Sakuramoto/Takahata, Greysia/Apriyani menang 3-0, sedangkan dengan Choi/Wu mereka belum pernah bertemu.
“Setiap lawan memiliki tantangan tersendiri untuk dihadapi. Meskipun kami unggulan tetap enggak boleh lengah. Fokus step by step. Kami harus lebih pintar lagi mainnya dan inisiati-inisiatif di lapangan harus ditingkatkan lagi,” ungkap Apriyani. (bi/jpnn)
Di babak 16 Besar Korea Open 2019 besok, Greysia/Apriyani masih menunggu lawan antara ganda Jepang atau Kanada.
Redaktur & Reporter : Adek
- Menanti Peran Baru Greysia Polii di Kepengurusan Baru PBSI Periode 2024–2028
- Pertarungan Dudung Abdurachman Lawan Fadil Imran di Bursa Ketum PBSI, Greysia Polii Buka Suara
- Awal Terjal Apriyani/Fadia di Babak Pertama Indonesia Open 2024
- Drama Ganda Putri, Apriyani Hampir Beradu Jotos dengan Fadia saat Latihan
- Bahaya! Sektor Ganda Putri Indonesia Diterpa Badai Cedera
- Seusai All England 2024, Jorji dan Apriyani/Fadia Masih Punya Tugas di Eropa, Ini Alasannya