Ini Kata Kabareskrim soal Reka Ulang di Kafe Olivier

jpnn.com - JAKARTA - Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto angkat bicara terkait adanya reka ulang penaburan sianida yang dilakukan Puslabfor Polri di Kafe Olivier, Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (22/9).
Menurutnya, jika suatu kasus sudah masuk dalam pengadilan, maka tidak ada urusannya polisi menggelar reka ulang tersebut. Bahkan, polisi harus meninggalkan kepentingannya ditandai dengan diterimanya berkas perkara alias P21.
"Ketika berkas perkara secara materil dan formalnya sudah dianggap lengkap, dikirimkan ke kejaksaan kemudian P21. Lalu mengirimkan barbuk, dengan tersangkanya, ini kegiatannya jaksa yang tanggung jawab," kata Ari saat dikonfirmasi.
Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Kabid Kimia dan Biologi Forensik Puslabfor Polri Kombes Nursamran Subandi ke luar batas. "Untuk apa. Yang mengajukan siapa? Ya namanya sudah di sidang," imbuh Ari.
Polisi, kata dia, bisa bertindak kembali dalam mencampuri sebuah perkara, setelah diminta oleh jaksa atau hakim dalam mencari novum atau bukti baru. Terlepas dari itu, polisi tidak punya wewenang.
"Labfor tidak bisa bergerak kalau tidak ada yang minta. Pasti ada yang minta, mungkin jaksa yang minta, pengadilan yang minta, hakim yang minta," terang Ari.
"Kalau pun sekarang diuji lagi, kalau ada perintah dari pengadilan sih mungkin bisa, dari barang bukti yang ada," ucap Ari. (mg4/jpnn)
JAKARTA - Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto angkat bicara terkait adanya reka ulang penaburan sianida yang dilakukan Puslabfor Polri di
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 3 Tersangka Kasus Pemerasan-Perundungan Dokter Aulia Risma Akan Disidang
- Ini Modus Baru Pengedar Narkoba di Bandung, Lihat
- Kasus Bocah Tewas Terbakar di Tangerang, Pacar Ibunya Menghilang
- 3 Anggota Ormas Sok Jagoan Jadi Tersangka Kasus Pemerasan
- Pilu Bocah di Tangerang Tewas Terbakar, Pelakunya Pacar Ibu Korban
- Modus Arisan dan Investasi, IRT di Purwakarta Tipu 580 Orang hingga Rp1 Miliar