Ini Kata Ketua MPR soal Pak Luhut dan Bu Sri Mulyani
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilihan Umum terkait pose satu jari saat penutupan pertemuan tahunan IMF dan World Bank di Bali.
Nah, informasi itu sudah sampai ke telinga Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan. Dia pun mengingatkan bahwa di tahun politik ini semua harus hati-hati karena tensinya naik.
“Ya memang di tahun politik ini tensinya naik. Mestinya itu tidak apa-apa, tapi jadi apa-apa. Ya tentu maksud saya, para menteri, para pejabat partai politik kandidat memang harus ekstra hati-hati,” kata Zulkifli di gedung parlemen, Jakarta, Kamis (18/10).
Dia mengingatkan bahwa kampanye itu hanya enam bulan dalam lima tahun. Artinya, empat tahun dan enam bulan tidak ada kampanye. Menurut dia, hal yang tadinya biasa, sekarang bisa menjadi tidak biasa. Yang boleh menjadi tidak boleh.
“Misalnya, Bu Sri Mulyani dan Pak Luhut, dulu bercanda begitu biasa, tapi itu jadi (dugaan) pelanggaran. Harus hati-hati,” ungkap Zulkifli.
Ketua umum Partai Amanat Nasional itu mengatakan, ketika ada salah sedikit tidak mesti harus dihukum karena kadang ada yang disengaja dan tidak.
“Kalau ada yang keceplosan karena tidak sadar, apa itu harus dihukum? Kalau begitu bisa kena hukum semua. Dipilah-pilah mana pelanggaran yang sengaja, mana yang memang karena tidak biasa,” tambah Zulkifli. (boy/jpnn)
Pak Luhut dan Bu Sri Mulyani jadi sorotan gara-gara pose satu jari saat penutupan pertemuan tahunan IMF dan World Bank di Bali.
Redaktur & Reporter : Boy
- Buntut PPN 12 Persen, Pemerintah Bebaskan PPH ke Pekerja Padat Karya
- Ternyata Daging hingga Listrik Kena PPN 12 Persen, Begini Kriterianya
- Tarif PPN Resmi jadi 12 Persen, Sri Mulyani: Masih Relatif Rendah
- Menkeu: APBN Defisit Rp 401 Triliun
- Menkeu Sri Mulyani Buka-bukaan soal Nasib Ekonomi Indonesia pada 2025
- Janji Menkeu Sri Mulyani Soal PPN 12 Persen, Simak!