Ini Kata Peneliti soal Bahaya Cerutu
Analisis peneliti menunjukkan bahwa dibandingkan dengan non-perokok, perokok cerutu memiliki konsentrasi yang lebih tinggi dari cotinine dan kadmium dalam darah mereka dan 1-butanol (NNAL) dalam urin mereka.
Cotinine diproduksi setelah nikotin masuk ke dalam tubuh, dan ilmuwan menganggap senyawa pengukuran paling dapat diandalkan dari paparan tembakau. Kadmium telah dikaitkan dengan penyakit seperti penyakit ginjal, peradangan dan penyakit pernafasan, sedangkan NNAL merupakan karsinogen kuat.
Konsentrasi karsinogen meningkat jika perokok cerutu memiliki sejarah rokok merokok, kelompok ini memiliki cotinine dan NNAL konsentrasi yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak pernah merokok.
Para peneliti juga melihat bahwa mereka yang merokok cerutu setiap hari memiliki konsentrasi NNAL dalam urin mereka mirip dengan pengguna rokok setiap hari.
"Hasil kami konsisten dengan bukti epidemiologi menunjukkan bahwa merokok cerutu sebagai penyebab penyakit dan kematian dini," tulis para peneliti. (fny/jpnn)
MUNGKIN sebagian besar perokok percaya, dengan menggunakan medium pipa rokok atau beralih mengkonsumsi cerutu, dapat mengamankan paru-paru mereka
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Produk Pelangsing Bisa Diakses Bebas, Dokter Sarankan Konsultasi Sebelum Konsumsi
- Hari Ibu, PRENAGEN Hadirkan Kampanye #KauBegituSempurna
- 3 Suplemen untuk Penderita Kolesterol Tinggi
- Jaga Kesehatan Ginjal dengan Mengonsumsi 3 Bahan Alami Ini
- 3 Khasiat Teh Daun Salam, Bikin Penyakit Kronis Ini Ambrol
- 7 Khasiat Susu Almond, Cocok Dikonsumsi Penderita Penyakit Ini