Ini Kata SBY soal Kenaikan BBM
jpnn.com - JAKARTA - Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono ikut memberikan tanggapan atas kebijakan pemerintahan Jokowi-JK menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Lewat akun twitternya, @SBYudhoyono, pada Senin (17/11) malam, SBY menyiratkan, meminta pemerintah bisa lebih cerdas menjelaskan kenapa kebijakan ini harus diambil, baik kepada masyarakat maupun kepada pihak legislatif.
"Saya terima bnyk pertanyaan/mentions dr publik soal kenaikan BBM. Kebetulan pk 08.10 malam ini saya terima telepon dr Wapres @Pak_JK," kicau SBY.
Disebutkannya, Wapres memberitahu bahwa pemerintah akan menaikkan harga BBM. "Saya katakan, menaikkan harga BBM adalah wewenang pemerintah," tulis SBY.
Kemudian SBY meminta kepada JK, agar pemerintah wajib menjelaskan kepada rakyat mengapa harga BBM dinaikkan. "Itu jawaban saya sbg respons atas telepon @Pak_JK," sebut SBY.
SBY berkicau, pemerintah harus bisa menjelaskan kebijakan kompensasi bagi golongan tidak mampu seperti apa, dan darimana dana itu diambil. "Pemerintah juga harus jelaskan bagaimana cara menentukan rumah tangga-rumah tangga yang berhak terima dana kompensasi itu," tulisnya.
Terakhir, SBY juga menyarankan pemerintah bisa mempertanggungjawabkan dengan tepat kebijakan ini. "Saya berpendapat, jika dana kompensasi itu diambil dari APBN, maka pemerintah wajib jelaskan kpd DPR RI sbg bentuk pertanggungjawaban," tutup SBY. (adk/jpnn)
JAKARTA - Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono ikut memberikan tanggapan atas kebijakan pemerintahan Jokowi-JK menaikkan harga bahan bakar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Akademisi Universitas Bung Karno Nilai Penetapan Tersangka Hasto Murni Proses Hukum
- Diperiksa 5 Jam Lebih, Heri Gunawan Mengaku Dicecar soal Keterlibatan Komisi XI di CSR BI
- Jasa Raharja Pastikan Korban Kecelakaan Maut Cipularang Terima Santunan
- Jaksa Tangkap Terpidana Penipuan & TPPU Henny Djuwita yang Jadi DPO
- Agung Laksono Desak Mediasi untuk Akhiri Konflik di PMI
- Gelar Mudik Gratis Nataru, Kemenhub Ingin Berkhidmat pada Masyarakat Menengah ke Bawah