Ini Kata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat soal Pilot Susi Air, Ternyata
Menurut mereka sejak pelantikan bupati yang baru "banyak penangkapan masyarakat sipil, pengungsi, serta pemerkosaan terhadap perempuan papua di kebun oleh TNI Polri di ibu kota Keneyam."
Apa tuntutan mereka?
Egianus mengatakan tidak akan mengembalikan atau melepaskan pilot yang disandera "kecuali NKRI mengakui dan melepaskan kami dari negara kolonial Indonesia."
TPNPB OPM juga meminta semua penerbangan masuk ke Kabupaten Nduga dihentikan, demikian juga dengan segala jenis pembangunan di Nduga.
"Kami sudah tolak resmi ... apabila ada pembangunan di di Ndugama, apalagi di distrik-distrik pengungsian, kami akan sapu bersih."
Selain kepada pemerintah Indonesia, secara terpisah TPNPB OPM dalam keterangannya kepada ABC juga meminta pemerintah Selandia baru untuk memfasilitasi dialog dengan pemerintah Indonesia agar kekerasan terhadap orang asli Papua dihentikan dan menegosiasikan kemerdekaan Papua.
Siapa pilot dan penumpang pesawat itu dan bagaimana keadaan mereka?
Melalui pesan singkat kepada Kompas.com, klaim TPNPB OPM ini dikonfirmasi oleh Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen M. Saleh Mustafa.
Ia memastikan jika pilot Susi Air PK-BVY, Philip Mehrtens telah "dibawa oleh kelompok EK (Egianus Kogeya)."
Phillip Mark Mehrtens, usia 37 tahun, adalah pilot berkewarganegaraan Selandia Baru, sementara lima penumpang lainnya diketahui merupakan warga negara Indonesia asal Papua.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB - OPM) mengklaim telah membakar pesawat milik Susi Air dan menyandera pilotnya
- Arus Mudik Nataru, KM Labobar Angkut 20 Ribu Penumpang di Papua
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Tolak Program PSN Baru, Senator Paul Finsen Mayor Minta Presiden Tinjau Ulang
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Layanan Inklusif Taspen Menjangkau Peserta hingga Wilayah Terluar
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu