Ini Kekhawatiran Risma saat SMA/SMK tak Gratis Lagi
jpnn.com - JPNN.com – Menyambut tahun baru 2017, ada satu pekerjaan rumah yang bagi Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini wajib untuk diselesaikan.
Pekerjaan rumah itu adalah soal pendidikan. Pihaknya masih akan berjuang untuk memperoleh kembali hak pengelolaan untuk pendidikan menengah di Surabaya, Jawa Timur.
Pasalnya ia tidak ingin banyak anak putus sekolah (drop out/DO)di Surabaya.
Hal itu disampaikan Risma -sapaan karib Tri Rismaharini- saat refleksi akhir tahun 2016 di Balai Kota Sabtu (31/12) malam.
Risma mengatakan pendidikan adalah kunci dari membentuk generasi yang unggul.
Jika pendidikan gratis di Surabaya hilang, maka ia takut akan banyak anak Surabaya yang mendadak putus sekolah lantaran tidak bisa membayar uang sekolah.
“Di Surabaya itu ada anak SMK, sebelum sekolah itu dia jualan koran. Terus setelah itu dia sekolah, dia hidup ikut neneknya. Dia bilang ke aku, kalau sampai sekolahnya nggak gratis dia mending putus sekolah saja, dia kasihan pada neneknya,” kata Risma seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Senin (2/1).
Oleh karena itu, Risma terus memperjuangkan pendidikan anak-anak tetap di kelola oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
JPNN.com – Menyambut tahun baru 2017, ada satu pekerjaan rumah yang bagi Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini wajib untuk diselesaikan.
- Bu Risma Berpesan untuk Anak Muda: Isi Kemerdekaan sesuai Keahlian Masing-Masing
- Mensos Risma Berharap tidak Ada Lagi Anak Membuang Orang Tua
- Mensos Risma kepada Lulusan ITS: Realisasikan Mimpi Kalian
- Kemensos Gelar HDI 2021, Bu Risma Apresiasi Karya Penyandang Disabilitas
- Dorong Penguatan Ekonomi Masyarakat Asmat, Kemensos Dirikan 10 Peternakan Ayam
- Silakan Amati, Bu Risma Ada di Perahu Itu