Ini Keunggulan Aplikasi Aquahero, Khusus untuk Membantu Petambak Udang
Termasuk dalam hal produk ekspor makanan laut terbesar bahkan permintaan global untuk protein berbasis makanan laut kian meningkat.
Saat ini akuakultur memasok lebih dari 60 persen dari semua makanan laut yang dikonsumsi. Dengan perspektif itu, pemerintah Indonesia telah menargetkan budidaya dan produksi udang untuk tumbuh 250 persen selama tiga tahun ke depan.
Alasan ini mengapa Delos ingin menggandeng para petambak udang untuk bergabung dengan cara mudah.
“Kuncinya mudah, petambak harus memiliki visi dan misi yang sama dengan kami sehingga tercipta sebuah kerja sama yang baik sampai nantinya waktu panen tiba. Sebab, keberhasilan petambak itu merupakan keberhasilan DELOS pula secara tidak langsung,” sambung Guntur.
Selain itu, petambak yang ingin bergabung harus dipastikan memiliki modal kerja yang cukup sesuai dengan perhitungan Delos agar rekomendasi-rekomendasi yang dikeluarkan bisa dijalankan sesuai dengan ekspektasi.
“Kami ingin merangkul para petani tambak dengan pendampingan waktu penuh (full time), sebagai dukungan pada segala situasi dan menjadikan DELOS ini sebagai alat bantu dalam mewujudkan pencapaiannya,” katanya.
Saat ini Delos telah merangkul setidaknya 70 hektar tambak udang dalam kurun waktu beberapa bulan ini.
Teknologi Aquahero telah teradaptasi dengan baik di lokasi tambak yang tersebar di beberapa wilayah, seperti Lampung, Jawa Barat, dan Jawa Timur
Kegunaan teknologi Aquahero lebih sebagai pendamping petambak udang agar bisa menjalankan usahanya dengan tepat guna.
- Polda Jateng Hentikan Kasus Pelaporan terhadap Aktivis Penolak Tambak Udang Karimunjawa
- KKP dan UNIDO Berkolaborasi Tingkatkan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan
- Jutaan Udang Laut Masuk Permukiman: Herlinda: Ini Berkah Bagi Warga
- Gelar Buyer Gathering, Startup Ini Kenalkan Hasil Tangkapan Laut Berkualitas
- LPEI Fasilitasi Desa Devisa Klaster Udang
- Mantap! Bea Cukai Kawal Keripik Tempe dan Udang Tembus Pasar Global