Ini Keunggulan Big Data untuk Hitung Wisatawan

jpnn.com, JAKARTA - Go digital benar-benar mendarah daging di Kementerian Pariwisata.
Menteri Pariwisata Arief Yahya sangat serius mendigitalisasi semua lini dan kedeputian.
Karena hanya lewat cara itu semua bisa dihitung dengan standar akurasi maksimal.
"If you can not measure, you can not manage! Kalau tidak bisa mengukur, maka tidak akan bisa me-manage," sebut Arief.
Maka, kalau tidak bisa menghitung dengan akurat, tidak akan bisa mengukur.
Angka-angka ukuran dan hitungan itu harus benar. Karena itu, biarkan mesin, teknologi dan system yang menghitung, sehingga bisa meminimalisasi pengaruh manusia.
Dari soal branding dan advertising, menggunakan lebih banyak digital media, seperti Google, Baidu, TripAdvisor, Ctrip, dan sebangsanya.
Lalu soal selling, juga menggunakan platform ITX, digital market place.
Go digital benar-benar mendarah daging di Kementerian Pariwisata.
- Prof Azril: PIK 2 Harus Menjadi Model Pariwisata Urban
- Kemenpar Kerja Sama dengan Diageo Indonesia Kembangkan SDM Pariwisata
- DPR Bahas RUU Kepariwisataan, Apa Misinya?
- Xerana Resort Siap Dibangun di Pantai Pengantap, Investasi Capai Rp3 Triliun
- PIK Perlu Dukungan Integrasi Transportasi-Promosi untuk Menawarkan Pariwisata Urban
- BNI Indonesia’s Horse Racing 2025 Bakal Segera Digelar, Buruan Beli Tiketnya!