Ini Keunggulan Big Data untuk Hitung Wisatawan
Project management system di pengembangan 10 Bali Baru, yakni dengan transformer yang dikendalikan secara digital. Dashboard M-17 di lantai 16 Gedung Sapta Pesona, big data, dan data warehouse-nya, serbadigital.
Kini yang sedang dikerjakan adalah big data untuk mobile positioning data (MPD), untuk menghitung wisman dan wisnus yang sangat akurat.
Mantan Dirut Telkom ini memang meyakini, tanpa data yang akurat, real time, dia tidak bisa menganalisis dan membuat evaluasi cepat.
Padahal, keputusan-keputusan penting, harus diambil dalam ritme cepat dan tidak boleh eror.
"Itulah yang membuat korporasi itu lincah dan terus maju dengan teknologi digital," kata Arief.
Karena itu, Kemenpar bakal menggelar workshop nasional pemanfaatan mobile positioning data untuk mendukung statistik pariwisata pada 23 Maret 2017, mendatang.
Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar Profesor I Gde Pitana mengatakan, workshop ini perlu digelar karena teknologi mobile positioning penting untuk penyediaan data pariwisata .
”Poinnya adalah workshop ini ini untuk lebih memahami tren pemanfaatan kecanggihan teknologi dalam rangka mendukung penyusunan statistik nasional dan tentunya statistik pariwisata. Kami akan bahas hal ini lebih detail,” ujar Pitana.
Go digital benar-benar mendarah daging di Kementerian Pariwisata.
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Menteri Teuku Riefky: Ini Sejarah, Mari Bangun Ekonomi Kreatif Indonesia
- Central Group Hadirkan Klub Premium Bagi Lansia, Pertama di Sekupang
- Siap Mencetak SDM Pariwisata Berstandar Global, IPTI Lantik Rektor Perdana
- Perkuat Layanan Publik, Peruri dan BSrE-BSSN Fokus pada Teknologi Big Data dan AI