Ini Keunggulan Big Data untuk Hitung Wisatawan

Rencananya, Kemenpar akan mengundang pembicara-pembicara yang kompeten di bidang ini.
Nama-nama Director Of The Tourism Market Trends Programme UNWTO John Kester, Antonio Lopez DeAvilla (professor of IE Business School, Former President of Segittur, Sasmito Hadiwibowo (Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS/Statistics Indonesia) akan hadir.
Erki Saluveer (Chief Technical Officer, Positium, Estonia), Siim Esko (Researcher of Mobile Big Data, Positium, Estonia), Christophe Demunter Head of Tourism Statistics Section, (EUROSTAT) akan memberikan pemaparan lewat Skype.
Peserta workshop yang telah diundang adalah dari pimpinan maupun perwakilan pihak Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia, Imigrasi, Kementerian Kominfo, Bappenas, Kepala Dinas Pariwisata dan akademisi.
Menurut Pitana, workshop tersebut akan mengupas perkembangan terkini di bidang teknologi infomasi dan komunikasi, terutama di sektor pariwisata.
Selain itu juga mencari lebih detail peluang dan keuntungan menggunakan mobile positioning data untuk membuat statistik pariwisata.
”Selain itu kami juga harus tahu bagaimana dapat memaksimalkan pemanfaaatan big data ini di semua lini pembangunan pariwisata ke depan. Kami harus bisa mendapatkan manfaatnya dengan baik terkait metode ini,” ujar pria yang biasa disapa Prof Pit itu.
Sementara itu, Arief meminta semua pihak mengambil sisi positif penggunaan penghitungan big data ini.
Go digital benar-benar mendarah daging di Kementerian Pariwisata.
- BNI Indonesia’s Horse Racing 2025 Bakal Segera Digelar, Buruan Beli Tiketnya!
- Kota Lama Jadi Primadona, Libur Lebaran 2025 Dongkrak Wisata Semarang
- Kehadiran Dermaga PIK Mengangkat Potensi Pertumbuhan Wisata Bahari Jakarta
- Ambil Alih 99% Saham CKBD, CBDK Hadirkan Hotel Bintang 5 di Kawasan NICE
- Kuku Bima Meluncurkan Iklan Pariwisata, Perkenalkan Labuan Bajo ke Mancanegara
- Menpar Widiyanti Sebut Peringatan Nuzulul Qur'an Momen Memperkuat Nilai-nilai Kebajikan