Ini Keunggulan Mobil Tes PCR yang Jadi Rebutan Bu Risma dan Khofifah
jpnn.com, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kemarin marah besar karena dua mobil mesin polymerase chain reaction (PCR) yang diakuinya diminta langsung ke BNPB dipakai Pemprov Jatim lebih dari waktu peminjaman.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengaku menerima dua unit mobil PCR yang masing-masing diserahkan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kepada Gugus Kuratif Covid-19 pada Rabu, 17 Mei 2020, dan Kamis 28 Mei 2020, di halaman rumah sakit lapangan covid-19, di Jalan Indrapura Nomor 17 Surabaya.
Dijelaskan dalam siaran persnya, masing-masing mobil dilengkapi dengan empat peralatan atau mesin PCR.
Masing-masing mesin memiliki kapasitas tes maksimal 200 sampel per hari sehingga, satu mobil dengan empat mesin PCR bisa melakukan tes hingga 800 sampel per hari.
Dua mobil PCR itu mampu melakukan tes untuk 1600 sampel per harinya.
Selain mesin, masing-masing mobil juga dilengkapi dengan dua unit mesin ekstraksi, 4992 buah ekstra kit, dan 4992 reagen PCR kit.
Sebelumnya, tibanya dua mobil ini membuat Risma meradang. Sebab, dia merasa telah mengajukan permintaan kepada BNPB.
Namun ketika mobil turun, Pemprov Jatim malah membagikan dua mobil untuk wilayah Lamongan dan Tulungagung.
"Saya hubungi Pak Doni sendiri. Ini di Whatsapp saya minta ke beliau. Saya sendiri yang memohon kepada beliau. Saya itu sangat kasihan sama pasien-pasien yang sudah menunggu mobil ini," tegas Bu Risma, Jumat kemarin. (ngopibareng/jpnn)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meradang karena mobil tes PCR yang dipesan ke BNPB digunakan Pemprov Jatim.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Bencana Longsor di Temanggung Tewaskan Satu Warga
- Banjir di Bangli Menewaskan Seorang Bocah Tewas
- Risma-Gus Hans Daftar ke MK, Gugat Hasil Pilgub Jawa Timur
- 2 Korban Banjir dan Longsor di Sukabumi Belum Juga Ditemukan
- Pilkada Jatim 2024: Khofifah-Emil Unggul, Raih 12,1 Juta Suara
- Banjir dan Longsor Sukabumi: 10 Warga Meninggal Dunia, Eros dan Oji Masih Dicari