Ini Kiat Ibu-ibu Berbelanja Siasati Kenaikan Harga-Harga

Ini Kiat Ibu-ibu Berbelanja Siasati Kenaikan Harga-Harga
Ilustrasi: Wahyu Kokkang/Jawa Pos

Penggunaan tabung elpiji 12 kg yang sebelumnya hanya bertahan sebulan kini dihemat supaya bisa bertahan hingga lima sampai enam pekan. ”Ya gimana lagi? Harga elpiji tabung 12 kg dulu masih Rp 120 ribu, tapi sekarang sudah jadi Rp 150 ribu,” ungkapnya.

Keluhan Inung yang tinggal di ibu kota juga dirasakan Choiratur Rosyidah, 36, warga Peneleh, Kecamatan Genteng, Surabaya. Ibu tiga anak itu mengungkapkan masih berbelanja seperti biasa.

Namun, kualitas barang yang dia beli berbeda. Sebelum harga naik, dengan uang Rp 12 ribu, dia bisa mendapatkan beras dengan kualitas bagus. Setelah harga naik, dengan uang segitu, dia hanya bisa membeli beras yang kualitasnya biasa. ”Besaran uang yang dibelanjakan sama, tapi kualitas barang yang diterima berbeda,” ungkapnya.

Begitu juga halnya saat membeli sayur. Sebelumnya dia membeli sayur segar yang kualitasnya bagus. Tapi, dengan kondisi harga yang seperti sekarang, perempuan kelahiran 7 Januari itu hanya bisa membeli sayur yang kualitasnya biasa. ”Yang penting masih bisa belanja. Ya, harus menyesuaikan dengan ekonomi yang makin susah,” terang guru di SD swasta tersebut.

Rosyidah juga menyiasati penggunaan bumbu masak. Biasanya dia membuat sambal dengan lima butir bawang. Setelah harganya naik, dia menggunakan tiga butir bawang saja.

”Masih tetap menggunakan bawang. Namun, jumlahnya yang dikurangi demi menyiasati pengeluaran sehari-hari,” ujarnya. Lombok juga dikurangi. Kalau sebelumnya menggunakan enam lombok, sekarang cukup tiga saja. ”Semua bahan harus diirit agar bisa bertahan dalam kondisi yang tidak menentu,” tambahnya.

Dari segi rasa memang ada beda. Dengan bahan yang minim, rasanya tentu menurun, hambar. ”Yang terpenting, anggota keluarga masih bisa makan dengan kenyang,” tuturnya sambil tersenyum.

Rosyidah berharap harga bahan pokok kembali stabil sehingga tidak menyusahkan masyarakat. ”Kalau kondisi terus seperti sekarang ini, masyarakat akan semakin tidak percaya kepada pemerintah,” cetusnya.

JAKARTA - Keputusan menaikkan harga BBM dan elpiji 12 kg serta tarif listrik dan kereta api kelas ekonomi secara hampir bersamaan membuat masyarakat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News