Ini Kisah Haru Seorang Buruh, Berjuang Bertahan Hidup setelah Kena PHK
jpnn.com, JAKARTA - Gelombang PHK besar-besaran terhadap para pekerja dan buruh terjadi hampir di seluruh Indonesia selama pandemi corona ini.
Hal itu juga yang dialami Muhron (45) warga Karangroto Genuk Kota Semarang, Jateng. Dia salah satu korban PHK dari perusahaannya.
Muhron bekerja di PB Gelatik Kembar, perusahaan yang bergerak di bidang buku sejak puluhan tahun. Kini Muhron harus rela berhenti bekerja. Namun, kondisi itu tidak membuatnya putus asa dan tetap berjuang agar survive.
Dengan tabungan sisa dan uang simpanan, Muhron memberanikan diri berbisnis jualan es campur dan es jus.
Bermodalkan dana Rp 300.000 rupiah dan gerobak dari pinjaman kawannya, Muhron membuka kedai es di samping rumahnya.
"Alhamdulillah lumayan, perhari bisa 10-20 bungkus es laku terjual," ujar Muhron saat ikut bersama para perwakilan serikat buruh menemui Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di kantornya pada Selasa (28/4).
Menurut Muhron, PHK tersebut membuatnya sangat terpuruk. Namun, dia tidak mau hanya diam saja. Dia memutuskan untuk banting tulang demi menghidupi keluarganya di rumah.
"Alhamdulillah ada jalannya, kalau ada tekad dan kemauan pasti ada jalan," tambahnya.
Seorang buruh terus berjuang dan tidak patah semangat setelah kena PHK dari perusahaan akibat dampak pandemi corona.
- Menaker Yassierli dan Mendagri Tito Gelar Rakor, Bahas PHK hingga Upah Minimum 2025
- Temui Pj Gubernur, Aliansi Buruh Menyuarakan UMP Aceh 2025 Naik jadi Rp 4 juta Per Bulan
- Komisi IX dan Menaker Raker di DPR, Isu PT Sritex Pailit Jadi Sorotan
- Tangis Buruh Sritex Pecah Seusai Wamenaker Immanuel Ebenezer Memastikan Tidak Ada PHK
- KTKI Korban PHK Massal Mengadu ke Ombusdman, Minta Audiensi pada Puan Maharani & Komisi 9
- Buntut Kasus Korupsi Timah, Ekonomi Babel Hancur Lebur dan PHK Ribuan Pekerja