Ini Klarifikasi Menko Tedjo soal Tsunami Manusia ke Australia

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Tedjo Edhy Purdijatno menampik pernyataannya bahwa Indonesia bermaksud akan melepas ribuan pencari suaka ke Australia saat ini.
Menurut Tedjo pernyataan yang kemudian beken dengan sebutan Tsunami Manusia itu dilontarkannya hanya untuk berandai-andai semata. Terutama setelah ia melihat pemerintah Australia getol melancarkan 'serangan' untuk membatalkan eksekusi mati terhadap terpidana kasus narkoba duo Bali Nine.
"Saya katakan mereka (Australia) selalu menekan dan mengancam. Saya lalu berandai-andai, bayangkan kalau saya bebaskan mereka (pencari suaka) untuk kehidupan baru, semua menuju Aussie itu kan. seperti bah imigran. Mereka akan kesulitan. Makanya jangan ancam-ancam begitu. Tapi bukan berarti saya mau melepaskan begitu," papar Tedjo di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/3).
Meski menyatakan demikian, Tedjo memastikan Indonesia tidak akan sampai melakukan hal itu. Hanya saja, kata dia, Indonesia pun mengalami kesulitan atas kehadiran para pencari suaka tersebut. Para imigran gelap dianggap menimbulkan masalah sosial baru di Indonesia.
"Ini menimbulkan masalah sosial baru, bisa kawin mawin tidak jelas, kemudian juga efek penyakit dan sebagainya. Tapi kalau kita. juga tidak terima mereka sementara juga tidak diterima Australia, itu kan melanggar HAM. Jadi ditempatkan di sini," sambung Tedjo.
Australia, lanjutnya, akan diajak bicara lagi soal penanganan para imigran gelap tersebut. Namun, ia tidak merinci kerjasama antardua negara untuk menyelesaikan masalah itu.
"Kita cari cara bagaimana menuntaskan masalah ini. Dulu, sempat saya wacanakan ditempatkan di suatu tempat tapi oleh UNHCR dan IOM ini dianggap melanggar HAM. Dianggap tidak manusiawi karena batasi ruang gerak mereka. Jadi kita lagi cara lain," tandas Tedjo. (flo/jpnn)
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Tedjo Edhy Purdijatno menampik pernyataannya bahwa Indonesia bermaksud
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ibas Ingatkan MBG Harus Berjalan Baik, Berkualitas, & Tepat Sasaran
- Dikira April Sudah Terima Gaji CPNS 2024, Telanjur Resign, Oalah
- Jangan Lupa Bawa Payung, Jakarta Diperkirakan Diguyur Hujan
- 5 Berita Terpopuler: Honorer Menangis, Nasib Pengangkatan R2/R3 Tua Diujung Pensiun, untuk PPPK 2024 Tahun Depan
- Revisi KUHAP, Superioritas Penyidikan Menghilangkan Pengawasan & Pemenuhan Hak Tersangka
- Banyak Banget Honorer Terkena PHK, Masih Ada Peluang Lanjut, termasuk Guru