Ini Komentar Pengamat Transportasi Soal Kebijakan Dispensasi Road Biker

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno angkat suara perihal adanya kebijakan dispensasi bagi pengguna road bike pada pukul 05.00-06.30 WIB di ibu kota di hari biasa.
Menurutnya, kebijakan itu kurang tepat. Pasalnya, pesepeda sudah diberikan jalur khusus di Jakarta.
"Sebaiknya tidak dilakukan karena sudah tersedia jalur khusus sepeda, cukup di hari libur dan akhir pekan (Sabtu dan Minggu)," kata Djoko di Jakarta, Rabu (2/5).
Lulusan Fakultas Teknik Sipil Universitas Diponegoro itu mengatakan, keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan yang lain seharussnya diperhatikan.
Bila ingin bebas, diperbolehkan menggunakan velodrome di Rawamangun.
Dia menambahkan, jalur sepeda di Jalan Sudriman-Thamrin sudah disediakan.
"Baik berupa lajur sepeda yang diterlindungi (maksimum lajur sepeda 25 km per jam) dan menjadi satu dengan trotoar yang lebar (maksimal laju sepeda 10 km per jam)," ujar Djoko.
Tujuannya, lanjut pria kelahiran 1964 itu, shifting ke sepeda untuk kerja tiap hari bukan untuk olahraga.
Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menilai kebijakan dispensasi kepada road biker pada pukul 05.00-06.30 WIB kurang tepat
- Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat Lebaran 2025, Pelita Air: Memudahkan Masyarakat
- Tembus 100 Ribu Penumpang, LRT Jabodebek Tambah 18 Perjalanan saat Peak Hour
- Bamsoet Dorong Komunitas Otomotif Tingkatkan Sport Tourism di Indonesia
- Eddy Soerparno Ingin Perbanyak Transportasi Publik Berbasis Listrik, Ini Tujuannya
- Solusi Transportasi Aman dan Efisien untuk Siswa di BSD
- Pemerintah Diingatkan untuk Segera Membuat Roadmap Bioetanol