Ini Langkah Bea Cukai Manado Wujudkan Ekspor Langsung ke Negara Tujuan

jpnn.com, MANADO - Ekspor hasil perikanan dan kelautan Sulawesi Utara sudah dikenal kualitasnya di berbagai daerah hingga mancanegara.

Dalam melakukan ekspor, selama ini produk yang berangkat dari Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado harus melakukan transit terlebih dahulu ke daerah lain sebelum sampai ke negara tujuan.

Hal ini dapat membuat berkurangnya kualitas dari produk segar karena waktu perjalanan yang terlalu lama.

Padahal, kata Kepala Kantor Bea Cukai Manado M. Anshar, pihaknya tengah berupaya mendorong pengusaha atau eksportir produk perikanan dan kelautan di Sulawesi Utara untuk melakukan ekspor langsung ke negara tujuan.

Menurut M. Anshar, salah satu langkah yang diambil Bea Cukai Manado dalam mewujudkan ekspor langsung tersebut adalah menggelar coffee morning dengan tema "Upaya Mewujudkan Bandar Udara Sam Ratulangi Manado sebagai Hub dalam rangka Direct Call Ekspor Menuju Jepang" yang diadakan di kantor Bea Cukai Manado, pada tanggal 4 September 2020.

“Acara tersebut dihadiri oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Kota Manado, PT Garuda Indonesia Cabang Manado, dan PT Angkasa Pura Logistics Cabang Manado. Selain itu juga dihadiri oleh eksportir Ikan di Manado serta Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sulawesi Bagian Utara,” ungkapnya, Jumat (11/9).

Ia menambahkan, pada acara itu dilakukan diskusi tatap muka antar instansi dan eksportir. Ia pun memaparkan hasil diskusi bersama dengan Kepala Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Kota Manado, M. Hatta, mengenai potensi Sulawesi Utara serta data terkait ekspor ikan.

“Saat itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Tineke Adam, menyampaikan dukungan serta optimis bahwa ekspor direct call ini akan terlaksana serta mendukung penuh kegiatan ini. Hal ini juga disambut baik oleh PT Garuda Indonesia Cabang Manado serta mengharapkan komitmen eksportir,” kata M. Anshar.