Ini Langkah Kemdikbud Dukung Pengembangan Alat Seni Tradisional,
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengungkapkan, salah satu masalah yang dihadapi saat ini adalah semakin berkurangnya jumlah pembuat alat-alat seni tradisional.
Hal yang sama juga diungkapkan para pengrajin gamelan di Magetan saat dikunjungi Mendikbud. Menteri Anies yang meninjau sentra pembuatan gamelan di Magetan ini mendapatkan banyak curhatan dari para pengrajin.
Salah satu pengrajin, Wahyu, menyampaikan keluhannya mengenai semakin berkurangnya jumlah pengrajin.
"Semakin hari, para pengrajin alat-alat seni itu semakin berkurang jumlahnya karena masa depannya tidak cukup menjanjikan", ungkap pemilik bengkel kerajinan Mitra Jaya tersebut, Minggu (17/1).
Masalah kedua, lanjut Anies, banyaknya perantara penjualan dari pengrajin kepada pengguna alat-alat seni itu sehingga harganya bisa berbeda jauh. Hal itu menyebabkan usaha tersebut akan selalu berskala mikro.
"Makin sedikit tenaga kerja yang bisa terserap, percepatan pertumbuhannya juga tidak baik. Akibatnya usaha kita untuk mengembangkan alat-alat musik tradisional itu menjadi sulit," ucapnya.
Menanggapi itu, Anies mengatakan, pihaknya akan membuat petunjuk teknis terkait pengembangan alat-alat seni tradisional tersebut.
"Sekarang yang harus dipastikan adalah minatnya ada, dan supply juga harus cukup. Kita harus memikirkan mengenai regenerasi bagi pengrajin-pengrajin gamelan itu," tuturnya. (esy/jpnn)
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengungkapkan, salah satu masalah yang dihadapi saat ini adalah semakin berkurangnya
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Dukung Gerakan Literasi Heka Leka, Anies Baswedan Bicara Potensi Anak-anak Maluku
- Research Week 2024: Apresiasi Kinerja Dosen Untar Hasilkan Karya Ilmiah Berkualitas
- Adaro Donasikan Paket Seragam Sekolah Senilai Rp 2,4 Miliar untuk Anak Kurang Mampu