Ini Langkah Strategis Bea Cukai Dukung Keberlangsungan Industri Dalam Negeri
jpnn.com, KABUPATEN SEMARANG - Bea Cukai terus mengoptimalkan perannya sebagai industrial assistance dengan memberikan bimbingan kepada perusahaan-perusahaan penerima fasilitas kepabeanan.
Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah pemberian pelatihan IT Inventory kepada PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia pada Rabu (18/9).
Selain itu, audiensi dengan PT Wahana Logistindo Abadi terkait potensi pemanfaatan fasilitas pusat logistik berikat (PLB) pada Senin (14/10).
Dalam upaya meningkatkan kinerja dan kompetensi karyawan, Bea Cukai Semarang hadir sebagai narasumber pada pelatihan pemberdayaan IT Inventory di PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia.
Pelatihan yang berlangsung pada Rabu (18/9) itu dihadiri para supervisor perusahaan tersebut.
Materi pelatihan yang disampaikan mencakup pemahaman mengenai kawasan berikat dan pemberdayaan IT Inventory.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Budi Prasetiyo mengungkapkan pelatihan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan karyawan mengenai manfaat dan kewajiban yang terkait dengan fasilitas kawasan berikat, khususnya dalam penerapan sistem IT Inventory.
“Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan para supervisor dapat memberdayakan teknologi ini secara maksimal, sehingga perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional serta mematuhi regulasi yang berlaku,” ujar Budi dalam keterangan resminya, Rabu (16/10).
Budi Prasetiyo menyampaikan sejumlah langkah strategis yang dilakukan Bea Cukai dalam mendukung keberlangsungan industri dalam negeri
- Sukses di Industri, Direktur Sido Muncul Terapkan 3 Prinsip Sumpah Dokter Sebagai Kunci
- Bea Cukai & Polri Gagalkan Penyelundupan 38,9 Kg Sabu-Sabu dan 29.182 Butir Ekstasi
- Bea Cukai dan Polri Gagalkan Penyelundupan Narkotika di Bengkalis
- Bea Cukai Musnahkan BKC Ilegal Senilai Rp 52,1 Miliar di Tangerang
- Bea Cukai dan Pemda Bersinergi, Kembangkan Industri Hasil Tembakau di Jawa Timur
- Bea Cukai & Polri Gagalkan Peredaran 7 Juta Batang Rokok Ilegal