Ini Lho Keunggulan Indonesia Travel Xchange

Ini Lho Keunggulan Indonesia Travel Xchange
Arief Yahya. Foto: JPNN

"Jadi kreativitas para sellers ini juga menentukan sukses tidaknya ITX. Dan para distributor bisa belanja sendiri dalam membuat paket di ITX ini," jelas Claudia.

Keempat, secara periodik, ITX juga akan mereview members nya, yang di posisi terendah akan diberikan business advisory, semacam memberikan masukan agar bisa bersaing.

"Tetapi itu by syatem ya? Tidak mungkin memberi advice satu per satu, karena saat ini saja jumlah membersnya sudah lebih dari 5.800 industri. Kami ingin semua maju dan berkembang," jelas dia.

Kelima, melalui ITX ini para suplayer dan distributor tidak hanya bertemu dengan user atau traveller langsung. Bisa juga bertemu dengan distributor lain, seperti Agoda.com, Xpedia.com, Traveloka, musafir.com, Ctrip.com, yang namanya juga populer di dunia OTA.

"Kalau tidak melalui ITX, pelaku bisnis harus appointment sendiri melalui program table top, atau ikut travel mart di luar negeri? Pasti akan lebih sulit dan costnya menjadi sangat mahal?" kata dia.

Keenam, ketika ada event besar, semua industri  dalam ekosistem pariwisata bisa ikut berjualan bersama. Misalnya saat Borobudur Run, industri perhotelan, resort, rent car, theme park, resto, souvenir, culiner, semua bisa membuat program diskon bersama sama, dan diposting bersama pula," ungkap Claudi.

Cross industry inilah yang oleh Menpar Arief Yahya sering disebut sharing economy, atau Presiden Joko Widodo mengatakan ekonomi gotong royong. Mereka juga bisa memasng tarif murah meriah, saat low season. Memanfaatkan excess capacity, daripada kosong," jelasnya.

Lalu di mana posisi komunitas Menia Sosial? Besar sekali, karena bisa mempromosikan event yang langsung terkait dengan platform selling, ITX itu. "Komunitas medsos itu bisa menjadi amplifier, bisa menjadi supporter, sekaligus guidence bagi sesamanya di dunia maya. Mereka bisa memerankan diri dalam pre event, on event maupun post event. Testimoni mereka di medsos, akan menjadi referensi positif bagi para traveller," tambah Don Kardono, Stafsus Menpar Bidang Media.

BANDA ACEH - Setelah Medan Sumatera Utara, giliran industri pariwisata Aceh yang mulai implementasi Go Digital be The Best. Konsep yang di-launching

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News