Ini Mau Mencoblos atau ke Pernikahan?

Konsep pesta pernikahan ini pun diusung tak setengah-setengah. Karena, panitianya juga diwajibkan mengenakan pakaian adat. Seperti beskap dan kebaya. “Bahkan para pencoblosnya pakai batik. Di kami, yang masuk DPT ada 284 orang. KK-nya 1 RT ada 85,” sambungnya.
Acara pemungutan suara di Sambirejo ini sengaja dimulai lebih awal. Lantaran, ada jadwal lain yang mendahului. “Pagi tadi jam enam pagi, sebelum mulai kami upacara terlebih dahulu. Kemudian dilanjut makan bersama, ada soto, minuman, dan aneka snack. Kaya resepsi,” bebernya.
“Ini semua inisiatif dari warga masyarakat. Tanpa sedikit pun dapat biaya dari caleg-caleg. Saya selaku panitia tidak memperkenankan. Sepeser pun enggak ada,” tegas dia.
Sementara, Catur, 38, salah seorang warga pemilih di Sambirejo mengatakan, ide macam ini cukup menggugahnya untuk kemudian mau datang lebih awal ke TPS. “Yang tadinya malas-malasan, lihat ada tratak ini jadi tertatik. Datang pagi-pagi,” katanya didampingi sang istri.
Kehadiran TPS unik ini, diakuinya turut memancing antusiasme warga lainnya. Kata Catur, waktu Pilgub 2018 silam, pemilih yang berdatangan tak terlihat sebanyak sekarang.
“Dulu ada (dekorasi) tapi nggak semewah dan sehebat ini. Juga antrian nggak sepanjang ini. Ini kaya AFI atau Indonesian Idol aja. Saya datang jam 08.00 sekarang masih antri,” pungkasnya. (tunggul kumoro/jpc)
Ada empat kotak suara Pemilu 2019 di bagian tengah, tepatnya di sisi panggung yang biasa digunakan untuk mempelai.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pasar Caringin Bandung Siap Kelola Sampah Mandiri Seusai TPS Disegel
- KLH Menyegel TPS Sementara di Pasar Caringin
- KPU Sukabumi Ungkap Penyebab Turunnya Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024
- Polres Rokan Hulu Gelar Apel Pengamanan Rapat Pleno Rekapitulasi Suara Pilkada
- Sebanyak 26 TPS di Papua Segera Gelar PSU
- 2 Petugas Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi Meninggal Dunia