Ini Modus Pemalsuan Data Honorer K2 Bodong
jpnn.com - JAKARTA--Gerakan Honorer Kategori Dua Indonesia Bersatu (GHK2I) menyatakan perang dengan honorer bodong yang sebagian sudah mengantongi SK pengangkatan sebagai CPNS. GHK2I meminta honorer K2 bodong untuk jujur dan gentle mengundurkan diri.
"Kami minta seluruh honorer K2 untuk mengumpulkan bukti-bukti keberadaan tenaga bodong yang sudah mendapatkan SK CPNS. Data ini akan kita ajukan ke pemerintah agar tenaga bodong tidak bersenang-senang dulu," kata Ketua Tim Investigas GHK2IB Riyanto Agung Subekti alias Itong kepada JPNN, Jumat (16/1).
Dari hasil investigasi yang dilakukan GHK2IB, lanjutnya, ditemukan banyak modus pemalsuan data honorer K2 sehingga bisa lolos dan kini mengantongi SK CPNS. Yang paling banyak adalah pemalsuan tanda tangan setempel kepala dinas. Kemudian pemalsuan daftar hadir dan menggunakan uang.
"Kami temukan honorer ilegal ini berani memalsukan tanda tangan pejabat yang berwenang mengangkat honorer. Mereka juga melengkapi dengan stempel cap yang dipalsukan," ujarnya.
Dia mencontohkan kejadian di Kabupaten Banyuwangi, di mana honorer dibantu oknum calo CPNS memalsukan tanda tangan dan stempel Kadis Kesehatan.
Masih di wilayah Jawa Timur, ditemukan honorer K2 yang membayar oknum pegawai untuk lolos PNS.
"Kami sudah interogasi, honorer bodong ini mengaku akan menggadaikan SK CPNS-nya untuk membayar fee oknum pegawai yang sudah membantu meloloskan dirinya. Makanya kami minta seluruh honorer K2 bersatu mencari bukti sebanyak-banyaknya. Jangan sampai yang bodong bisa menikmati hak honorer asli," tegasnya. (esy/jpnn)
JAKARTA--Gerakan Honorer Kategori Dua Indonesia Bersatu (GHK2I) menyatakan perang dengan honorer bodong yang sebagian sudah mengantongi SK pengangkatan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sopir Truk Kecelakaan Tol Pandaan-Malang Ditetapkan Tersangka
- BKN Minta Admin SSCASSN Buka Inbox, Segera Umumkan Hasil Seleksi PPPK Tahap 1
- Pemberedelan Pameran Lukisan Pernah Bikin Yos Suprapto Kaya Raya, Begini Ceritanya
- Cuaca Hari Ini, Sebagian Wilayah Besar di Indonesia Berpotensi Hujan & Angin Kencang
- Banyak Laporan Pemda Masuk ke BKN, Pemeringkatan PPPK 2024 Tahap 1 Berubah, Ruwet!
- Ingat Janji Pemerintah, Saleh: Jangan Ada PHK di Sritex