Ini Penjelasan Arsul Soal Kelayakan Capim KPK Usulan Jokowi, Penuh Tanda Tanya
jpnn.com, JAKARTA - Komisi III ingin melihat kembali persyaratan yang dipenuhi Johanis Tanak dan Nyoman Wara sebagai pimpinan KPK, sehingga alat kelengkapan dewan (AKD) DPR RI bidang hukum akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test.
Diketahui, Tanak dan Nyoman adalah Calon Pimpinan (Capim) KPK yang diusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Usulan itu disampaikan Jokowi menyusul mundurnya Lili Pintauli Siregar dari kursi wakil pimpinan lembaga antirasuah itu.
Anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani mengatakan Tanak dan Nyoman memang pernah mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di DPR pada 2019.
Keduanya merupakan Capim KPK periode 2019-2013, meski tidak terpilih dalam pemungutan suara di DPR.
Menurut dia, persyaratan Tanak dan Nyoman sebagai Capim KPK menjadi tanda tanya seusai proses uji kelayakan dan kepatutan di DPR pada 2019.
Pihak legislatif, kata Arsul, tentu ingin mendalami persyaratan yang dipenuhi Tanak dan Nyoman setelah keduanya mengikuti uji kelayakan dan kepatutan pada 2019.
"Itu yang harus kami dalami dalam fit and proper test itu," kata Arsul ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (22/9).
Menurut Arsul, persyaratan Tanak dan Nyoman sebagai Capim KPK menjadi tanda tanya usai proses uji kelayakan dan kepatutan di DPR pada 2019.
- Pilwalkot Semarang 2024: Restu & Doa Jokowi untuk Yoyok-Joss
- KPK Gelar OTT di Bengkulu, 7 Orang Diamankan
- Pengamat Hardjuno Soroti Langkah DPR Memasukkan RUU Tax Amnesty ke Prolegnas 2024
- Lihat Senyum Jokowi saat Kampanye Luthfi-Yasin di Simpang Lima Semarang
- DPR Minta Kejaksaan Profesional di Sidang Praperadilan Tom Lembong
- Pimpinan KPK Sudah Dipilih, Alexander Marwata: Mustahil Bersih-bersih dengan Sapu Kotor