Ini Penjelasan TNI AU Soal Pesawat Latihan Angkut Semen
jpnn.com - JAKARTA - Pesawat Hercules milik TNI AU jenis C-130 HS nomor registrasi A-1334 yang mengalami kecelakaan di Kabupaten Jayawiya, Minggu (18/12), sedang menjalani latihan peningkatan penerbang.
Selain awak, pesawat nahas itu diketahui juga membawa barang material berupa semen.
Wakil Kepala Staf TNI AU (Wakasau) Marsekal Madya TNI Hadiyan Suminta Atmadja saat konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, menyatakan pengangkutan barang itu resmi.
"Kalau itu terjadi, itu resmi. Kegiatan itu minta diangkut oleh pesawat kita, dalam rangka membantu pembangunan daerah. Setahu saya hanya semen. Ada angkutannya itu resmi, sehingga (muatan) bisa dikombinasikan," kata Wakasau.
Dia memastikan setiap kejadian akan dilakukan investigasi. Setidaknya, ada lima faktor yang akan didalami terkait musibah ini, yakni manusia, materil, media, misi dan manajemen.
"Bicara manusia bukan berati hanya pilot, navigator, tapi bisa juga di bawah. Materil, apakah ini sudah siap pesawat kita," jelas Hadiyan.
Sementara media, berkaitan dengan cuaca saat dilakukan penerbangan. Yang pasti, atas kejadian ini semua aktifitas peningkatan penerbang dan penerbangan ke Wamena ditunda sementara bagi Hercules.
"Belum ada keputusan akan gunakan lagi. Sementara akan dihentikan dulu penerbangan ke Wamena. Peningkatan pilot ditunda dulu," tambahnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Pesawat Hercules milik TNI AU jenis C-130 HS nomor registrasi A-1334 yang mengalami kecelakaan di Kabupaten Jayawiya, Minggu (18/12), sedang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Anak Buah Prabowo Ini Sebut Ibu Kota Negara Masih DKI Jakarta
- Pernyataan Terbaru Mendikdasmen Abdul Mu'ti soal Kenaikan Gaji, Honorer Bisa Senang
- Cara Indonesia Re Membangun Budaya Integritas dan Akuntabel
- Wujudkan Ruang Ibadah yang Nyaman, NIPPON PAINT Percantik 51 Musala di Jateng
- Kemendagri Bikin Acara Identitas Kependudukan Digital Sejalan dengan Asta Cita Prabowo
- Usut Kredit Fiktif Rp220 M, KPK Panggil Pihak BPR Bank Jepara Artha