Ini Pentingnya Pelajaran Sejarah Bangsa

Di tempat terpisah, Ketua Pengurus Pusat Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Abdul Ghaffar Rozin atau Gus Rozin mengatakan, penegakan nilai-nilai Pancasila dan pemahaman sejarah NKRI mutlak harus dilakukan oleh masyarakat Indonesia, baik tua maupun muda.
Hal itu untuk memperkuat ideologi dalam membendung penyebaran ideologi kekerasan dan terorisme. Menurutnya, memahami sejarah bangsa dan Pancasila itu adalah pintu masuk untuk menjadi warga negara Indonesia sejati yang anti paham kekerasan dan terorisme.
Dari situ nantinya akan terjadi ideologisasi kenapa negara ini memilih Pancasila sebagai dasar negara. Kenapa negara ini memilih NKRI atau kenapa para kiai kemudian mengorbankan tujuh kata dalam draft Pancasila yang pertama. Itu penting karena selama ini banyak orang yang tidak tahu.
“Terutama di generasi sekarang ini banyak yang tidak tahu mengenai sejarah itu. Untuk itu pintu masuk untuk menjaga ataupun untuk menegakkan Pancasila agar dapat menjaga harmoni kebangsaan dan kebhinekaan, ya harus menggalakkan lagi pelajaran sejarah bangsa di sekolah-sekolah dasar dan menengah,” ujarnya.
Namun dirinya enggan membenarkan mengenai berkurangnya pelajaran sejarah di sekolah-sekolah karena sejarah di Indonesia ini ada bermacam-macam versi. Menurutnya, hal ini harus diverifikasi lagi demi kepentingan sejarah itu sendiri, serta kepentingan generasi-generasi mendatang. (jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025