Ini Penyebab 82 Santri dan Keluarga Keracunan Makanan Usai Acara Wisuda
jpnn.com - KAMPAR - Puluhan santri dan keluarga yang menderita keracunan makanan seusai menghadiri acara wisuda dan perpisahan lulusan santri tersebut membuat pihak Ponpes Syeh Burhanuddin syok.
"Kami sangat syok dengan kejadian ini. Keceriaan santri dan keluarga hari itu berujung seperti ini, semua yang menikmati makanan keracunan," ujar Kepala Ponpoes Syeh Burhanuddin, Habibullah SPdI, Rabu (26/5).
Kejadian ini berawal dari kegiatan perpisahan dalam rangka wisuda santri kelas VI Ta 2015. Dalam acara ini juga disediakan makan siang berupa nasi bungkus. Nasi ini disediakan oleh empat orang warga yang memasak di rumah mereka.
Saat itu nasi bungkus disediakan sebanyak 600 bungkus. Sementara jumlah yang hadir saat itu hampir seribu orang, karena santri sebanyak 797 orang, santri yang diwisuda sebanyak 44 orang dan ditambah orang tua santri sekitar sekolah.
Esok harinya para santri melapor adanya santri yang mengalami mencret, dan muntah-muntah. Karena jumlahnya banyak lebih 20 orang, maka para santri ini dikumpulkan di klinik sekolah. Pihaknya segera berkonsultasi dengan salah satu dokter yang ada di Puskesmas Lipat Kain, yang akhirnya menganjurkan untuk dirawat di Puskesmas.
Selanjutnya pihaknya juga menerima telpon bahwa banyak keluarga santri yang menderita hal serupa. Pihaknya juga segera memanggil empat pelaksana katering ini, yang terdiri dari Pi, NR, ZK dan MY untuk mendapatkan penjelasan tentang bahan dan proses mereka memasak makanan ini.
"Karena kami dari pihak sekolah hanya menerima nasi yang sudah dibungkus dan siap dimakan," ujarnya.
Dari penjelasan para katering rumahan ini, mereka membeli bahan makanan di wilayah Kuntu saja dan memasak sebagaimana biasanya. Namun pihaknya yakin bahwa tidak ada maksud tersembunyi dari kejadian ini. Bagi mereka ini murni musibah.
KAMPAR - Puluhan santri dan keluarga yang menderita keracunan makanan seusai menghadiri acara wisuda dan perpisahan lulusan santri tersebut membuat
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB