Ini Penyebab Anak Buah Prabowo Sempat Stres Sebelum Berdoa
jpnn.com - JAKARTA - Pembaca doa saat penutupan Sidang Paripurna bersama DPR dengan DPD, HR Muhammad Syafi'i mengaku stres ketika pihak panitia sidang berulang kali menanyakan konsep doa yang akan dibacakan.
Sebab menurut Syafi'i, selama 40 tahun memimpin doa, ia tidak pernah memakai konsep.
"Saya sempat stres karena panitia sudah berulang kali menanyakan konsep doa yang akan dibacakan. Stresnya kenapa? ya karena memang tidak ada konsep sama sekali," kata Syafi'i di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Kamis (18/8).
Tapi, karena sidang sudah dimulai, anggota Komisi III DPR ini, memilih untuk konsentrasi mendengarkan sambutan Ketua DPR Ade Komarudin dan pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo.
"Dari kedua pernyataan itu, sudah memunculkan sekitar 60 persen materi doa yang saya ucapkan dan sisanya 40 persen mengalir begitu saja," ungkap Syafi'i.
Selain terinspirasi oleh pernyataan ketua DPR dan presiden lanjutnya, wakil rakyat dari daerah pemilihan Sumatera Utara I ini juga mencoba merefleksikan Kemerdekaan 71 tahun ini dengan kondisi yang ada.
"Terasa betul bangsa ini sudah menderita karena situasi ekonomi dan politik pada tingkat berbahaya. Lalu muncul rasa bersalah karena sebagai wakil rakyat belum bisa berbuat maksimal sehingga saya menangis di saat berdoa," paparnya.
Setelah selesai berdoa sambil menangis, Syafi'i justru merasa kaget karena tiba-tiba orang yang ada di ruangan sidang tepuk tangan dan menyalaminya.
JAKARTA - Pembaca doa saat penutupan Sidang Paripurna bersama DPR dengan DPD, HR Muhammad Syafi'i mengaku stres ketika pihak panitia sidang berulang
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat