Ini Penyebab Batam Terseok Hadapi MEA

Namun, wali kota mengatakan pihaknya sudah mulai menyiapkan diri untuk menghadapi era keterbukaan ini, salah satunya dalam hal penyiapan sumber daya manusia (SDM), khususnya menyiapkan bekal bagi para tenaga kerja.
"Kita sertifikasi mereka, sehingga mereka juga bisa bekerja di luar negeri dengan keahlian yang ditunjang sertifikat yang dimiliki tersebut," bebernya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepri, Gusti Raizal Eka Putra menyebut kesiapan Batam dan Kepri pada umumnya masih minim untuk menyambut pemberlakuan MEA.
Salah satunya, minimnya infrastruktur mulai dari pelabuhan dan infrastruktur listrik, serta kurang kreatifnya produk yang dihasilkan untuk dapat bersaing dengan negara lain.
“Masih banyak yang harus disiapkan Batam,” kata Gusti.
Tak hanya itu, ia juga menyoroti proses perizinan investasi di Batam dan Kepri yang masih lamban dan bertele-tele. Padahal, sisi administrasi di tataran birokrasi ini mestinya bisa bisa dipersingkat.
"Bahkan perizinan sekalipun juga dengan biaya yang lebih tinggi dibanding daerah lain di Indonesia," imbuhnya. (rna/ray)
BATAM - Pemberlakuan era perdagangan bebas antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara (Asean) atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan dimulai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang